SUARA INDONESIA

Cerdas Bermedsos, KPI Bekali Ribuan Mahasiswa Untag Banyuwangi Perkuat Literasi Digital

Muhammad Nurul Yaqin - 17 September 2022 | 15:09 - Dibaca 2.17k kali
Pendidikan Cerdas Bermedsos, KPI Bekali Ribuan Mahasiswa Untag Banyuwangi Perkuat Literasi Digital
Komisioner KPI Pusat Hardly Stefano memberikan penguatan literasi digital kepada ribuan mahasiswa Untag Banyuwangi dalam memanfaatkan media sosial (medsos), Sabtu (17/9/2022). (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI - Saat ini peran media sosial (medsos) memegang peranan penting dalam menyebarkan informasi yang disampaikan kepada publik. Namun hal ini tidak terlepas dari penggunaan medsos yang dapat menghasilkan hal positif maupun negatif.

Ribuan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, pun dibekali literasi digital agar bisa lebih memanfaatkan medsos daripada menyalahgunakannya.

Dalam literasi digital yang digelar pada Sabtu (17/9/2022) di Aula Untag Banyuwangi. Pihaknya menghadirkan pemateri dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.

Dalam kesempatan itu, Komisioner KPI Pusat Hardly Stefano menyampaikan, kehadiran media sosial sangat penting bagi mahasiswa sebagai media pembentukan identitas diri di era digital tersebut.

Namun masifnya penggunaan internet di Indonesia, kata Hardly, harus diakui membawa berbagai risiko, seperti hoaks, perundungan siber dan konten negatif lainnya. 

"Oleh sebab itu, karena mahasiswa adalah agen perubahan. Mereka harus didorong melakukan perubahan-perubahan positif, konstruktif, melalui perkembangan teknologi," ujarnya.

Menurutnya, mahasiswa bisa membawa perubahan untuk bangsa dan negara dengan mengisi konten-konten positif di media sosial masing-masing.

"Ini yang harus dilakukan teman-teman mahasiswa dengan memproduksi, menyebarkan konten-konten yang positif. Sehingga dari waktu ke waktu sosmed kita semakin baik dan semakin berkualitas," cetusnya.

Selain itu, Hardly menjelaskan, perkembangan teknologi juga bisa digunakan para mahasiswa pada saat menyampaikan aspirasi terkait kebijakan pemerintah yang dinilai kurang tepat.

Menurut dia, sosmed bisa menjadi kekuatan bahkan juga kontrol sosial agar aspirasi dari para mahasiswa itu didengar dan mendapat dukungan oleh masyarakat secara luas.

"Teman-teman mahasiswa sudah harus berpikir ke sana. Jika media sosial yang dimiliki followernya banyak, lalu kemudian viral, itu bisa menjadi kekuatan tersendiri," pungkasnya.

Terpisah Rektor Untag Banyuwangi Andang Subaharianto menuturkan, literasi digital bagi anak didiknya itu diharapkan bisa memberikan kontribusi bagi penguatan kebangsaan serta nasionalisme, melalui konten positif yang disebar lewat medsos.

"Oleh karena itu peningkatan penggunaan teknologi ini, perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni, agar mahasiswa kami dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak, dan tepat guna," ujarnya.

Andang menambahkan, mahasiswa tidak hanya dituntut bagaimana memahami UU ITE agar tidak menyalahi aturan dalam menggunakan teknologi informasi digital. Namun diluar itu, mereka dibekali bagaimana membuat konten yang sehat.

"Kita menginginkan anak-anak mampu menjadi agen untuk membuat konten yang sehat, produktif, serta bisa mendorong masyarakat pengguna media sosial ini, makin cerdas," ucapnya.

Andang yakin, jika ke depan para mahasiswa sudah konsisten menciptakan produk positif di medsos, maka dunia digital akan memberikan kontribusi besar dalam membawa bangsa Indonesia makin produktif.

"Tentu produk dari literasi digital nanti adalah generasi yang smart dalam rangka memandang masa depan bangsa ini," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : M Ainul Yaqin

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya