SUARA INDONESIA

Menuju Puncak Musim Kemarau, BPBD Tuban Mulai Droping Air Bersih

Gito Wahyudi - 22 September 2020 | 17:09 - Dibaca 1.58k kali
Peristiwa Daerah Menuju Puncak Musim Kemarau, BPBD Tuban Mulai Droping Air Bersih
Kalaksa Yudi Irwanto saat mengisi deretan jeriken warga dengan air bersih

TUBAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Jawa Timur, melakukan droping air bersih gelombang pertama di Dusun Timang, Desa/Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. 

Hal ini dikarenakan, musim kemarau yang melanda sejak empat bulan lalu mengakibatkan air Hipam yang biasanya mengaliri rumah warga mengering. Bahkan sumur-sumur yang berada disekitar pemukiman juga sudah kering kerontang. 

Supiah (55), warga setempat mengaku, jika dalam memenuhi kebutuhan air bersih, ia harus menyisihkan uang yang didapat dari hasil buruh tani untuk membeli air. Apabila tidak memiliki cukup uang, dirinya terpaksa mengambil air disumur tua yang berada didepan kantor Kecamatan Grabagan. 

"Kalau beli harganya dua ribu. Tapi kalau tidak punya uang ya terpaksa mengambil air sumur sumber pancing yang berada di depan Kecamatan," ujar Supiah kepada suaraindonesia.co.id, Selasa (22/09/2020). 

Sumur sumber pancing sendiri juga tidak dapat dipastikan selalu terdapat airnya. Sebab, jika banyak warga yang mengambil, sumber air itu juga akan habis, dan harus menunggu beberapa saat hingga air terisi kembali. 

"Terima kasih Pak BPBD, kami sangat senang sudah diberi air gratis. Karena sekarang memang sulit air bersih," jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tuban, Yudi Irwanto mengatakan, sebanyak 55 Desa dari 11 Kecamatan se Kabupaten Tuban telah membuat usulan pendistribusian air bersih. Setelah dilakukan assesment, ditemukan 12 Desa di 5 Kecamatan yang mengalami krisis air, sehingga dilakukan droping. 

"Hari ini kita melakukan pendistribusian air di Desa Grabagan. Ada 3 Dusun lain yang hari ini juga kita droping air bersih," ungkap Kalaksa Yudi. 

Adapun anggaran yang telah disiapkan dalam menanggulangi bencana kekeringan di Tuban mencapai Rp. 175 juta. Apabila dana tersebut dirasa belum cukup, Pemkab Tuban telah mengintruksikan agar mengambil dana Bantuan Tidak Terduga (BTT).

"Saat ini kami masih menggunakan anggaran rutin. Tapi jika masih kurang, Pak Bupati sudah memberi kelonggaran untuk mengambil dana BTT," pungkasnya. 

Sebatas diketahui, kekeringan yang melanda Kabupaten Tuban telah terjadi sejak 3-4 bulan terakhir. Akan tetapi krisis air bersih baru dirasakan oleh masyarakat, sehingga BPBD baru memulai droping air bersih pada (17/09/2020) lalu. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gito Wahyudi
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV