SUARA INDONESIA

Sulit Dapat Pupuk Petani Kangkung Mengadu ke DPRD Kendal

- 18 January 2021 | 19:01 - Dibaca 625 kali
Peristiwa Daerah Sulit Dapat Pupuk Petani Kangkung Mengadu ke DPRD Kendal
Kompok tani dari Sendangkulon Kangkung dan Anggota DPRD Kendal Komisi B, saat Audensi terkait keluhan kelangkaan pupuk

KENDAL - Sulitnya mencari pupuk, Kelompok Tani Kangkung Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, adukan permasalahan tersebut ke Anggota DPRD Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. 

Kelangkaan pupuk bersubsidi juga dialami oleh para petani yang ada di Kendal. Pasalnya, kelangkaan pupuk bersubsidi ini karena keterbatasan kuota pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat bagi petani Kendal. Kuota pupuk yang diberikan untuk petani Kendal belum mencukupi, sehingga terjadi kelangkaan pupuk. 

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kendal Komisi B dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Dian Alfad Muhammad menyampaikan bahwa pihaknya akan menanggapi apa yang menjadi permasalahan para petani di Kendal. 

“Yang jelas, dari kami akan menjembatani keluh kesah petani terkait kelangkaan pupuk yang terjadi saat ini. Memang saat ini telah terjadi kelangkaan pupuk, petani juga lagi mengalami persoalan dalam pendistribusian pupuk bersubsidi tersebut” kata Dian alfad, saat di temui di ruang kerjanya, Senin (18/01/2021). 

Dian menambahkan, untuk masalah distribusi, memang petani harus punya kartu tani. Namun bagi petani yang belum mempunyai kartu tani biar bisa mendapat pupuk bersubsidi bisa meminta Fom kepada PPL yang ada di masing-masing wilayah petani tersebut. 

 “Nanti kami akan mencoba koordinasi dengan pihak-pihak terkait, kaitanya dengan jumlah kuota pupuk bersubsidi yang ada di Kendal,” imbuhnya. 

Dian menegaskan, kaitan dengan kelangkaan pupuk bersubsidi, memang dari Pemerintah pusat mengurahi jumlah kuotanya, karena mengingat jumlah lahan pertanian yang ada di Kendal juga berkurang, maka Pemerintah Pusat menyimpulkan untuk mengurangi kuota pupuk bersubsidi di Kendal. 

“Jumalah kuota pupuk bersubsidi itu berdasarkan jumlah ukuran lahan pertanian yang ada di kendal. Dari itu Pemerintah pusat menyimpulkan bahwa berkurangnya ukuran lahan pertanian di Kendal menjadikan berkurangnya kuota pupuk bersubsidi untuk petani Kendal,” paparnya. 

Dikatakan, bahwa nanti pihaknya akan memberikan edukasi ke para petani untuk bisa mengunakan pupuk sesuai aturan. 

Salah seorang Petani dari Sedangkulon Kangkung, Muhlisin mengaku bahwa dirinya kesulitan dalam mencari pupuk bersubsidi. Ketika dirinya mau membeli pupuk bersubsidi di sebuah toko distributor pupuk, malah dirinya disuruh untuk membeli pupuk yang non subsidi, yang harganya jauh lebih mahal. 

“Petani sangat kesulitan mencari pupuk bersubsidi, makanya kami mengadukan permasalahan ini ke DPRD Kendal” terangnya. 

Ia pun menduga bahwa, ada permainan harga di dalam distribusi pupuk bersubsidi tersebut. 

“Harga pupuk bersubsidi dilapangan sangat berlebihan dan tidak setandar, harganyapun di tiap-tiap distributor pupuk itu harga pupuk bersubsidi berbeda-beda, dan saya hanya bisa menduga saja jika ada permainan harga di dalamnya karena setiap kali di minta nota atau kwiitansi itu tidak mau. Saya berharap harga pupuk subsidi dilapangan sesuai aturan pemerintah,” pungkasnya. (Zam).

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta :
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV