SUARA INDONESIA

Belasan Kades di Purworejo Datangi UPT Pemeliharaan Jaringan Irigasi, Ada Apa?

Agus Sulistya - 24 March 2021 | 19:03 - Dibaca 2.19k kali
Peristiwa Daerah Belasan Kades di Purworejo Datangi UPT Pemeliharaan Jaringan Irigasi, Ada Apa?
Pertemuan para kades dari Kecamatan Banyurip dan perwakilan dari UPT PJI wilayah Purworejo

PURWOREJO - Belasan Kepala Desa dari Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, mendatangi kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemelihara Jaringan Irigasi (PJI) wilayah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (23/3/2021).

Kedatangan mereka guna meminta jadwal ulang atau rescedulle atas pelaksanaan pekerjaan revitalisasi Irigasi Kedung Putri yang menyebabkan aliran irigasi tak mengalir atau terhenti, terlebih disaat petani padi akan mulai melakukan olah tanam musim tanam MT II tahun 2021 ini.

Setelah dilakukan musyawarah bersama UPT PJI wilayah Purworejo, akhirnya diusulkan pengeringan berkaitan dengan pekerjaan revitalisasi kepada Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) Yogyakarta sebagai pemilik pekerjaan revitalisasi irigasi Kedung Putri.

"Kehadiran kami kesini karena keprihatinan kami dimana diawal musim tanam kemarin sudah disulitkan dengan pupuk, lalu harga gabah yang turun drastis, kini petani bertambah prihatin lagi dengan tidak mengalirnya air disaat petani mulai mengolah lahan saat musim tanam kedua," ungkap Ketua Polosoro Banyuurip yang juga Kades Condongsari, Cahyo Saptono, saat ditemui disela musyawarah.

Terkait kegiatan revitalisasi aliran irigasi, para kades meminta jadwal ulang pekerjaan rehab agar air bisa tetap mengalir dan dimanfaatkan oleh petani untuk kepentingan olah tanah. 

"Karena tanpa air mustahi untuk dikerjakan," katanya. 

Sementara itu, UPT PJI wilayah Purworejo, Edi Nur Widyoko, menjelaskan, pekerjaan revitalisasi saluran irigasi Kedung Putri merupakan kewenangan dari pihak BBWSO Yogyakarta. Sebelum dikerjakan telah dilakukan sosialisasi dan dalam pelaksanaan pekerjaan disepakati bahwa pada bulan April 2021 mendatang dilakukan jadwal air mengalir seminggu dan berhenti mengalir seminggu.

"Tapi karena perkembangan waktu petani mulai olah tanah di bulan April, kalau jadwal air seminggu mati seminggu mengalir dirasa kurang. Maka minta untuk dilakukan rescedule dengan jadwal, supaya bulan April hingga pertengahan Juni 2021 air bisa tetap mengalir secara normal untuk dimanfaatkan olah tanah," katanya.

Dijelaskannya, saluran irigasi Kedung Putri mengairi persawahan di 68 Desa di 7 Kecamatan yang ada di Kabupaten Purworejo, yaitu di Kecamatan Loano, Kecamatan Purworejo, Kecamatan Banyuurip, Kecamatan Ngombol sebagian, Kecamatan Purwodadi sebagian, Kecamatan Bayan sebagian, dan Kecamatan Gebang sebagian dengan luasan 4.341 hektar sawah.

Selanjutnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUPR) Kabupaten Purworejo, Suranto, mengapresiasi atas aspirasi yang disampaikan oleh Polosoro Kecamatan Banyuurip kepada UPT PJI wilayah Purworejo.

"Adapun terkait dengan usulan rescedulle untuk pelaksanaanya kami akan meneruskan ke pengelola kegiatan dari BBWSO Yogyakarta. Terkait dengan kontrak kerja yang sudah dilaksanakan oleh pihak ketiga dengan pemerintah dan apabila terjadi keterlambatan atau kemunduran tentu ada sanksi, dan tentu BBWSO akan mempertimbangkan, pekerjaan diupayakan bisa jalan tetapi layanan kepada masyarakat pengguna air juga tidak terlayani maka nanti biar mengatur waktunya," pungkasnya. (Widarto)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Agus Sulistya
Editor : Wildan Muklishah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV