SUARA INDONESIA

Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 di Mukomuko, Ketua Dewan: Penanganan Masih Lemah

Robianto - 22 April 2021 | 23:04 - Dibaca 695 kali
Peristiwa Daerah Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 di Mukomuko, Ketua Dewan: Penanganan Masih Lemah
Ketua DPRD Mukomuko MAli Saftaii (kemeja putih pendek) saat menghadiri rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Ruang Rapat Bupati Mukomuko, Kamis (22/4/2021)

MUKOMUKO - Pemkab Mukomuko bersama seluruh Stekholder terkait gelar rapat kordinasi dan evaluasi bahas percepatan penanganan Covid-19.

Rapat yang digelar di Ruang Rapat Bupati Mukomuko itu dihadiri Ketua DPRD Mukomuko M Ali Saftaini, Dandim 0428/MM, Waka Polres Mukomuko, Kadis Kesehatan Mukomuko, Direktur RSUD Mukomuko, serta kepala OPD dan FKPD.

Ketua DPRD Mukomuko M Ali Saftaini menyayangkan kesiapan Pemkab dalam penanganan Covid-19 masih lemah.

Selain itu ia juga tidak peduli dengan angka-angka yang dipaparkan terkait perkembangan Covid-19. Karena, berdasarkan laporan yang didapati oleh pihak legislatif di lapangan, masyarakat yang terpapar Covid-19 tidak dapat perhatian dari Pemkab.

"Masyarakat yang terpapar dan menjalani isolasi mandiri dirumah tidak ada satu sentuhanpun yang kita lakukan dari pemerintah daerah, paling kita hanya tau posisinya dimana. Tapi apa yang dikosumsinya dari hari perhari kita tidak peduli, dia punya vitamin dan gizi apa tidak. Jangankan masyarakat biasa, ibuk Wabub saja kita tidak peduli, atas nama pemerintah daerah siapa yang tau apa yang di kosumsi ibuk Wabub selama menjalani isolasi mandiri, itu kapasitasnya ibuk Wabub, bukan masyarakat biasa. Jujur saya tidak begitu peduli dengan angka yang disampaikan, saya hanya menyampaikan kondisi yang dilaporkan masyarakat kepada kami," katanya

Ali berharap kedepannya yang terkomfirmasi positif Covi-19, ada sentuhan dari pemerintah daerah.

"Untuk yang positif Covid-19, mohonlah pemerintah daerah hadir dan jangan dibiarkan masyarakat itu isolasi mandiri dengan semaunya beliau-belau, tanpa sedikitpun penanganan dari kita, padahal dulu awal-awalnya kita menyepakatinya sangat bijak, isolasi mandiri dirumah atau kita tampung dan tangani, kita sediakan tempat, dirumah sakit berapa ruangan siap menampung dan dirumah eks Rumdin Bupati berapa ruangan siap menampung. Kenyataannya apa, satupun tidak ada yang kita tangani disitu. Ketika ada yang positif disuruh pulang dengan merawat diri sendiri, jadi semuanya terjun bebas. Kedepan saya berharap untuk penangan yang positif, ada setuhan pemerintah, dan pemerintah hadir disitu," harapnya.

Selain itu, dari jumlah kasus kematian covid-19 yang sampaikan sebanyak 21 kasus, ia meyakini secara rilnya dilapangan tidak semua karena covid-19.

"Dari pasien yang meninggal yang dilaporkan sebanyak 21 kasus, saya yakin betul secara rilnya dimasyarakat tidak semuanya meninggal karena covid. Karna banyak yang kita temu sakitnya sudah menahun, kemudian meninggal saat covid-19. Meskipun ini data medisnya tidak bisa dibantahkan, data medis tetap 21," Kata Ali.

Semetara Bupati Mukomuko Sapuan, mengatakan permasalahan terkait penanganan Covid-19 di Mukomuko saat ini dimana masa transisi kepemimpinan baru sempat membuat tim satgas ini mati suri.

"Makadari itu dimasa kepemimpinannya sat ini ia akan kembali mengaktifkan sesuai dengan tupoksi masing-masing pihak," katanya.

Pantauan Suaraindonesia.co.id berdasarkan data yang dipaparkan oleh Dinas Kesehatan, hinga saat ini jumlah total spesimen yang diperiksa 3.759, jumlah total spesimen positif Covid-19 sebanyak 690, jumlah total kasus Covid-19 per hari ini 690, jumlah total kasus sembuh 641, jumlah total kasus kematian 21, jumlah total kasus komfirmadi aktif 49. Positif Rate (PR) 18,4 persen, Case Fatality Rate/CFR 3 persen.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Robianto
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV