SURABAYA - Pemkot Surabaya menyodorkan penandatanganan pakta integritas kepada pengusaha rumah hiburan umum (RHU). Ada 61 RHU yang siap dibuka tapi melalui asesmen dari satgas Covid-19.
Selain itu, Pemkot Surabaya melarang bagi RHU yang belum lolos asesmen dari satgas Covid-19. Sementara ada 147 RHU yang sudah dilakukan asesmen.
"Jadi, ada beberapa kategori, yang tidak lolos asesmen, tolong jangan coba-coba untuk buka. Lalu yang lolos asesmen tapi belum melakukan tandatangan integritas, juga jangan coba-coba buka," kata Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto, Senin (17/5/2021).
Ia menegaskan, hiburan malam yang sudah lolos asesmen nantinya diwajibkan untuk melakukan rapid tes untuk pengunjungnya.
"Kemudian, kalau sudah lolos asesmen dan sudah tandatangan pakta integritas, maka dipersilahkan untuk buka dengan catatan khusus hiburan malam diwajibkan untuk melakukan rapid test antigen kepada pengunjung," jelasnya.
Kemudian, kata Irvan, setiap hiburan malam juga harus menyediakan pemurni udaranya yang terpasang di semua ruangan. Alat pemurni udara harus sesuai dengan standart khusus yang telah direkomendasikan oleh pakar kesehatan dan sudah teruji klinis dan medis.
"Jadi tidak boleh main-main, karena ada standart khusus yang nantinya akan kami sampaikan lebih lanjut. Ini penting karena menyangkut kewaspadaan kita bersama dan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya," paparnya.
Maksud Pemkot Surabaya meminta para pengusaha RHU menandatangani pakta integritas ini semata-mata guna untuk meminta komitmen bersama dalam menjaga protokol kesehatan agar tidak terjadi peledakan kasus Covid-19 di Surabaya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Lukman Hadi |
| Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi