SUARA INDONESIA

Truk Bermuatan Puluhan Orang Dihentikan Petugas Gabungan di Pos Jatirogo Tuban

M. Efendi - 20 May 2021 | 19:05 - Dibaca 1.40k kali
Peristiwa Daerah Truk Bermuatan Puluhan Orang Dihentikan Petugas Gabungan di Pos Jatirogo Tuban
Puluhan penumpang truk, mulai dari orang dewasa dan anak-anak saat dihentikan petugas di Posko Penyekatan di Jatirogo, (Dok Suara Indonesia).

TUBAN - Operasi ketupat semeru tahun 2021 yang dilaksanakan mulai tanggal 6 hingga 17 mei 2021 sudah resmi berakhir, melalui surat telegram Kapolda Jatim, nomor  STR/526/V/OPS.1.1/2021 tanggal 16 Mei 2021 tentang Pemberakhiran Operasi Ketupat Semeru 2021.

Meski begitu, Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono pernah menyampaikan masih ada Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) di pos penyekatan. Dalam kegiatan rutin sifatnya hanya memeriksa dan dilakukan oleh petugas gabungan dari TNI/Polri, Dinas Perhubungan Tuban, Satpol PP Tuban dan Dinas Kesehatan Tuban.

Saat dalam pemeriksaan di Pos Penyekatan Jatirogo, petugas memberhentikan sebuah truk yang memuat banyak penumpang mulai dari orang dewasa hingga anak-anak didalam bak kendaraan. 

Kapolsek Jatirogo, AKP Elis Suendayati mengungkapkan, saat petugas gabungan memeriksa kendaraan, terlihat di belakang truk ada dua anak kecil. Saat diperiksa ternyata truk tersebut membawa sekitar 17 penumpang. 

"Jadi kita pinggirkan dulu cari posisi yang aman dan kita tanya, ternyata rombongan itu warga Desa Jatirogo mau ke Sale Jawa Tengah untuk menghadiri acara hajatan," ungkap AKP Elis Suendayati kepada suaraindonesia.co.id melalui sambungan telepon. Kamis, (20/05/2021).

Lebih lanjut, AKP Elis Suendayati dan petugas gabungan lainnya memberikan edukasi kepada sopir dan penumpang, bahwa truk tidak boleh bermuatan penumpang. 

"Saat kita jelaskan dan beri edukasi kepada para penumpang. Mereka mempunyai inisiatif sendiri untuk putar balik. Ada yang ngomong mau putar balik saja dengan naik motor," ucap Elis saat menirukan salah satu penumpang yang diberikan edukasi.

Sementara itu, Kapolsek Jatirogo saat ditanyai bagaimana dengan sang sopir, apakah akan dilakukan penindakan lebih lanjut atau tidak, seperti halnya dilakukan rapid test dan lainnya, namun pihaknya justru merespon dengan nada yang kurang baik. 

"Gak usah tanya aneh-aneh, kalau orang tidak melakukan tindak kejahatan mana bisa kita tangkap, saya tahu wartawan itu pasti tanyanya mengarah kesana. Reporter Suara Indonesia belum kenal baik dengan saya, kamu tanya ke senior-senior kamu," jawabnya ketus. 

Sebelumnya, tim suaraindonesia.co.id menanyakan kepada Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono yang menjelaskan, kalau pakai kendaraan angkutan, memang tetap harus dirapid dan lain-lain, tetapi kalau negatif silakan dilanjutkan perjalanannya.

Selain itu, AKBP Ruruh Wicaksono menambahkan, kendaraan truk dipakai angkutan memang tidak boleh, harusnya ada kendaraan khusus.

"Karena terkait dengan keselamatan dan sangat membahayakan," pungkasnya. (Diah/Nang). 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M. Efendi
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV