PURWOREJO - Proses pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bener yang berada di Desa Guntur, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, terus berjalan dan sudah semakin terlihat pembangunannya.
Muhammad Yushar Yahya selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pelaksana Bendungan Bener dari BBWSO Serayu Opak didampingi Hery Prasetyo dan Rahmad Yoyok selaku Project Manajer kontraktor Bendungan Bener PT Brantas Abripraya mengatakan, untuk progres fisik pembebasan lahan sudah melebihi target yaitu dari rencana 9% progres pembangunan infrastruktur fisik, sudah terlaksana 10,5%.
"Untuk pembangunan Bendungan Bener itu dibagi menjadi empat paket. Untuk paket satu itu sudah 13%, untuk paket dua itu sudah 27% sedangkan untuk paket tiga dan paket empat itu sekitar 0,05% karena memang belum mulai pekerjaannya," kata Yushar diacara halal bihalal dengan para jurnalis Purworejo di Sulthan Cafe Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (25/05/2021).
Lebih lanjut, Yushar menjelaskan, untuk pengerjaan dilapangan sendiri sampai sekarang paket satu yaitu pembangunan terowongan pengelak, paket kedua adalah pembangunan spillway atau saluran pelimpah dan paket tiga sama paket empat masih proses pembangunan jalan dari bendungan bener ke quarry.
"Untuk pengerjaan galian tanah terowongan sepanjang 860 meter direncanakan selesai 1,5 tahun, sekitar tahun 2022 akhir sudah tembus ke lokasi bendungan. Kalau spillway target sampai tahun 2023. Pekerjaan paling kritis adalah membuat terowongan untuk mengalihkan aliran Sungai Bogowonto. Setelah itu baru pengerjaan urugan yang materialnya kami ambil dari lokasi quarry untuk membangun bendungan," jelasnya.
Diketahui, bendungan bener tersebut bakal menelan biaya Rp 3,8 triliun belum termasuk ganti untung lahan dan keistimewaan bendungan bener memiliki ketinggian 169 meter sehingga menjadi bendungan tertinggi nomor satu di Indonesia dan menjadi bendungan tertinggi nomor dua di Asia.
Yushar menambahkan, untuk manfaat dari bendungan bener tersebut adalah sebagai irigasi yang mengairi 15.000 ha lahan pertanian di Kabupaten Purworejo dan dijadikan sumber air yang bisa memproduksi 1.500 liter/detik untuk tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Kebumen.
"Bendungan Bener kedepan juga akan menjadi PLTA dengan kapasitas 6 mega watt dan bisa dijadikan obyek wisata sehingga mendongkrak perekonomian dan kesejahteraan warga," tutupnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Agus Sulistya |
| Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi