SUARA INDONESIA

Sinergi Dinas Pengairan Banyuwangi dan HIPPA dalam Mengoptimalkan Pelayanan

Muhammad Nurul Yaqin - 26 May 2021 | 18:05 - Dibaca 964 kali
Peristiwa Daerah Sinergi Dinas Pengairan Banyuwangi dan HIPPA dalam Mengoptimalkan Pelayanan
Sekretaris Dinas (Sekdin) PU Pengairan Banyuwangi, Riza Al Fahroby saat memberikan keterangan.

BANYUWANGI- Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan dari masa ke masa terus berupaya melakukan pembenahan ke arah yang lebih baik.

Hal ini guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta mendukung kebijakan pemerintah setempat dalam menjaga ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas hasil pertanian.

Plt Kadis PU Pengairan Banyuwangi, melalui Sekretaris Dinas (Sekdin) Riza Al Fahroby, menyampaikan, setidaknya ada tiga manajemen yang sudah pihaknya terapkan. Pertama infrastruktur pengelolaan, organisasi, dan SDM.

Infrastruktur pengelolaan diwujudkan dengan penyediaan air, saluran irigasi, guna keperluan pertanian. Air yang cukup menjadi salah satu kunci mendukung peningkatan produksi pangan.

Dia menyampaikan, tugas PU Pengairan dalam hal ini memberikan wadah. Dimana berperan membawa air sampai ke tingkat pelayanan (petak sawah).

"Selanjutnya kalau infrastruktur sudah kita tata, organisasinya kita manfaatkan dalam hal ini kita bekerjasama dengan HIPPA (himpunan petani pemakai air), termasuk orang-orangnya di dalamnya juga kita siapkan," paparnya.

Dia menyebut, peran HIPPA sangat penting dalam membantu meningkatkan produktivitas hasil pertanian.

Sebab kata dia, penyaluran air juga punya hambatan, seperti ketika air itu dibawa dari hulu ke hilir. Terkadang ada pohon tumbang yang menutupi. Selain itu juga tumpukan sampah, serta sedimentasi, yang menghambat aktivitas pendistribusian air ke petak sawah petani.

"Makanya teman-teman HIPPA sering membersihkan aliran saluran, kalau ada pohon tumbang segera diangkat, kemudian kalau ada sedimentasi digelontorkan," katanya.

Dia mengakui tanpa sinergi dengan HIPPA, penyaluran air irigasi tidak akan berjalan dengan baik. Karena SDM yang kurang mumpuni.

"Kami dinas pengairan tidak bisa kadang bergerak sendiri, karena kita hanya punya 11 Eksploitasi Air Irigasi Daerah (Korsda) pada 25 kecamatan," kata Riza.

"Kadang 1 Korsda mencakup 3 kecamatan, kita punya 66 juru pada 217 desa/kelurahan, makanya peran HIPPA tadi kadang bersama dengan kita, melakukan pembersihan hal seperti itu, termasuk gelontor," imbuhnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya