SUARA INDONESIA

Duh, Aset Milik Pemkab Mukomuko Ada yang Tak Terpakai dan Terurus

Robianto - 04 June 2021 | 19:06 - Dibaca 1.07k kali
Peristiwa Daerah Duh, Aset Milik Pemkab Mukomuko Ada yang Tak Terpakai dan Terurus
Kondisi Pasar Hewan yang merupakan aset Pemkab Mukomuko. (Foto : Robi).

MUKOMUKO- Aset milik Pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko banyak yang tidak terpakai. Hal itu dibuktikan dengan berbagai bangunan yang merupakan aset daerah yang tidak termanfaatkan.

Diantaranya bangunan Rice Milling yang dibangun pada tahun anggaran 2006 silam di Desa Pondok Panjang, Kecamatan V Koto.

Pasalnya, hingga saat ini bangunan tidak difungsikan.

Berdasarkan informasi terhimpun oleh media ini. Hingga kabar ini diturunkan, bangunan tersebut tidak difunsikan dan tidak terurus.

Hal itu sebagaimana yang disampaikan salah seorang warga Desa Pondok Panjang, Hendri.

"Bangunan Rice Milling itu tidak difungsikan dan sudah tidak terurus, sudah sejak lama bangunan itu tidak terurus, mungkin sudah ada belasan tahun," singkat Hendri saat dikonfirmasi Suaraindonesia.co.id, pada Jumat (4/6/2021).

Kemudian bangunan pasar hewan yang berlokasi antara Kelurahan Koto Jaya dan Desa Tanah Tekah, Kecamatan Kota Mukomuko.

Pantauan wartawan Suaraindonesia.co.id, bangunan itu hingga saat ini juga tidak difungsikan dan terkesan mubazir, bahkan disekitaran bangunan tersebut sudah ditumbuhi kayu-kayu liar.

Kabid Aset Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Mukomuko, Eka Purwanto ketika dikonfirmasi menyampaikan, bahwa bangunan rice malling dan pasar hewan tersebut sudah tercatat sebagai aset daerah.

Terkait pengelolaan atau pemanfaatannya, menurut Eka yang lebih mengetahui yaitu dinas terkait.

"Memang sudah tercatat di aset, Kita hanya mendata dan menetapkan status penggunnya. Terkait apakah sudah di manfaat atau tidaknya, itu yang lebih mengetahui OPD terkait," terang Eka.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko, Apriansyah melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan) Warsiman menyampaikan, bahwa selama ini pasar hewan memang belum dimanfaatkan.

Namun, pihaknya sudah mulai wacanakan untuk pemanfaatan pasar hewan tersebut. Salah satu upaya yang sudah dilakukan, pihaknya sudah mengantongi data para pedagang/toke sapi yang ada diwilayah Kabupaten Mukomuko.

Berdasarkan data tersebut, dalam watu dekat pihaknya berencana akan mengumpulkan pedagang ternak yang ada didaerah ini dan akan dilakukan sosialisasi terkait pemanfaatan pasar hewan tersebut.

"Kita akan sosialisasikan kepada para pedagang ternak atau toke sapi yang ada terkait pemanfaatan pasar hewan tersebut. Nanti ternak yang hendak di jual itu titik kumpulnya disitu dulu, dan harus ada Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Dengan adanya pedagang yang mengurus SKKH ini bisa menjadi sumber PAD," kata Warsiman.

Warsiman juga mengatakan, agar pasar hewan bisa dimanfaatkan secara maksimal tentu harus ada pakan ternak. Dengan ini pihaknya berencana akan memanfaatkan sisa lahan pasar hewan tersebut sebagai lahan pakan ternak. Hanya saja, saat ini instansinya tidak ada anggaran untuk membuat lahan pakan ternak.

"Dibelakang itukan ada lahan kosong yang belum diolah. Kalau ada anggaran, kita mau bikin kebun rumput dibagian belakang itu. Dari rumput itu nanti bisa untuk membantu pelaku usaha para toke sapi untuk narok sapinya disana sebelum dijual,"tutupnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Robianto
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya