TRENGGALEK - Kendati potensi terjadinya tsunami di pesisir selatan Jawa Timur khususnya wilayah Trenggalek belum dipastikan bakal terjadi. Jajaran Forkopimda dan Stakeholder terkait terus meminta antisipasi dan mitigasi tetap dilakukan.
Hal itu disampaikan Kapolres Trenggalek AKBP Doni Satria Sembiring saat menggelar rapat koordinasi bertempat di Aula Kecamatan Watulimo.
"Kami kembalikan mengingatkan tentang pentingnya mitigasi yang bersifat komprehensif dalam menghadapi potensi bencana tsunami," tutur AKBP Doni, Sabtu (5/6/2021).
Lanjut AKBP Doni, rapat koordinasi antisipasi dan mitigasi bencana ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan rakor yang digelar sehari sebelumnya.
Karena bencana ini tidak pernah tahu kapan akan terjadi, namun kewaspadaan dan kesiapsiagaan harus tetap diperlukan sehingga dapat menekan fatalitas korban.
Pentingnya mitigasi dan antisipasi ini karena Trengggalek memiliki tiga wilayah pesisir yakni Kecamatan Watulimo, Munjungan dan Panggul.
Dengan luasan wilayah tersebut, mitigasi bencana yang diterapkan harus benar-benar dipahami bukan saja oleh petugas tetapi lebih penting lagi masyarakat.
"Tentunya masyarakat yang berdomisili di wilayah pesisir harus memahami bagaimana antisipasi dan mitigasi," ucapnya.
Disampaikan AKBP Doni, hal itu dimaksudkan jika bencana tersebut benar-benar terjadi, masyarakat sudah siap untuk melakukan evakuasi mandiri maupun membantu lainnya.
Terkait mekanisme evakuasi, penentuan jalur, logistik, kebutuhan air bersih maupun alat angkut sampai pelampung disiapkan dan telah disosialisasikan kepada masyarakat.
"Polri bersinergi bersama TNI, pemerintah daerah maupun Basarnas telah beberapak kali menggelar simulasi," ucapnya.
Hal ini dilakukan sebagai wujud kesiapan menghadapi bencana. Tak cukup disitu, masyarakat juga harus memahami dan mengatahui secara pasti apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana.
"Saya berharap bencana ini tidak benar-benar terjadi, seperti yang telah diberitakan sebelumnya," tandas AKBP Doni.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Rudi Yuni |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi