SUARA INDONESIA

Dinas Pengairan Banyuwangi Upayakan Normalisasi Sungai Bagong

Muhammad Nurul Yaqin - 09 June 2021 | 15:06 - Dibaca 1.75k kali
Peristiwa Daerah Dinas Pengairan Banyuwangi Upayakan Normalisasi Sungai Bagong
Plt Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi Guntur Priambodo saat meninjau lokasi di Dam Bagong, Rabu (9/6/2021).

BANYUWANGI- Dinas Pengairan Banyuwangi bergerak cepat pasca terjadinya banjir luapan Sungai Bagong, Kecamatan Banyuwangi, Rabu (9/6/2021) pagi.

Plt Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi Guntur Priambodo bersama tim pagi tadi langsung meninjau lokasi. Melihat kondisi debit air di Dam Bagong.

"Pak Kadis ke sana tadi. Dari data-data yang ada memang intensitas hujan cukup tinggi. Jadi kapasitas yang ada di sungai dengan intensitas hujan yang ada disitu, akhirnya meluap," kata Guntur melalui Sekretaris Dinas Pengairan, Riza Al Fahroby.

Pihaknya pun telah mengerahkan Koordinator Sumber Daya Air (Korsda) setempat untuk melakukan penanganan. Sebab luapan air Sungai Bagong sempat masuk ke rumah-rumah warga di sekitar jembatan sungai, hingga menutupi jalan.

"Pak Kadis tadi juga sudah memerintahkan Korsda Kabat untuk melakukan pengkondisian. Karena menyisakan sampah-sampah yang terbawa luapan air," kata Riza.

Riza menyampaikan, luapan sungai terjadi karena intensitas hujan semalan yang berlangsung sekitar pukul 22.00 WIB hingga waktu subuh. Sedangkan tipikal Sungai Bagong, kata dia, tidak lurus, ada cekungan yang menyebabkan air naik ke jalan.

"Jadi ketika intensitas hujan tinggi menyebabkan air sungai naik ke atas. Apalagi ada cekungan yang di selatan jembatan, sehingga membuat air naik ke jalan," ungkapnya.

Riza menuturkan, langkah selanjutnya yang akan Dinas Pengairan lakukan dalam mengantisipasi adanya hal serupa yakni dengan memaksimalkan normalisasi di Sungai Bagong.

"Jadi, antisipasinya kita memaksimalkan untuk yang hulu-hulu, sampah-sampah yang tertangkap di pintu air, kita bersihkan," katanya.

Upaya lain, pihaknya pun telah membuat sistem serapan air di sejumlah wilayah di tingkat pemukiman. 

"Harapannya kalau di pemukiman itu terserap, air yang lari ke sungai bisa diminimalkan. Tetapi kita kembali lagi, alam memiliki mekanisme tersendiri," tandasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV