SUARA INDONESIA

Ramai Gelombang Penolakan, Pemkab Jember Tak Jadi Robohkan Tugu Perguruan Silat

Bahrullah - 09 June 2021 | 18:06 - Dibaca 2.29k kali
Peristiwa Daerah Ramai Gelombang Penolakan, Pemkab Jember Tak Jadi Robohkan Tugu Perguruan Silat
Bupati Jember Hendy Siswanto didampingi Wabup Gus Firjaun dan Ketua DPRD Jember Itkon Sauqi saat dikonfirmasi oleh sejumlah awak media (Foto: Bahrullah/Suaraindonesia.co.id).

JEMBER - Bupati Jember, H.Hendy Siswanto mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember membatalkan untuk merobohkan tugu-tugu perguruan silat yang selama ini sudah banyak berdiri, baik di kecamatan maupun di pelosok-pelosok desa di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Lebih lanjut, Hendy meminta, saat ini yang paling penting apa yang sudah ada di dalam isi kesepakatan agar dapat dikuti bersama.

"Soal tugu yang sudah ada, mungkin akan dibahas kemudian terkait sisi manfaat tugu yang ada. Apakah kita akan tertibkan, atau kita akan biarkan seperti itu," paparnya, usai acara penandatanganan kesepakatan bersama perguruan pencak silat se kabupaten Jember, di Aula Pendopo Bupati Jember Wahyawibawagraha, Rabu (9/6/2021).

Menurut Hendy, kunci yang paling penting sebenarnya buka tugu perguruan silat, namun yang penting adalah kebersamaan dan kerukunan antar perguruan silat.

Dia menuturkan, tentunya dibalik peristiwa kejadian kemarin ada hikmah yang dapat dipetik, selama persoalan-persoala yang telah terjadi itu dapat ditangani dengan kekeluargaan dan kebersamaan.

Dia mengungkapkan, tahun depan Jember akan menjadi tuan rumah Ponprov 2022.

"Alhamdulillah acara saat ini ada niat yang baik seluruh perguruan dapat bertemu untuk dikolaborasikan menuju Jember juara. Mari kita sama sama melatih dan memilih pesilat yang berkualitas agar Jember menjadi juara umum di acara Porprov nanti," tuturnya.

Dia mengajak bagaimana komitmen kesepakatan yang sudah terjalin bersama, ditandatangani dengan niatan tulus tidak ada tekanan dari siapapun dan pihak dari manapun.

"Mari kita wujudkan kedamaian di Jember ini, agar tidak terjadi apa-apa kedepan. Pada tahun 2022 Jember akan menjadi tuan rumah Ponprov, ini suatu ajang kesempatan untuk menaikan nama Jember kedepan menjadi Jember juara dan Jember berprestasi," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, sempat ramai gelombang penolakan terkait wacana sanksi pembekuan dan perobohan pencak silat di Kabupaten Jember.

Mulai dari tokoh pesantren, kepala desa, legislator, tokoh pemuda dan pegiat olah raga di Kabupaten Jember.

Mereka menilai, pencak silat adalah simbol budaya, yang harus dilestarikan di Kabupaten Jember.

Sementara berdasarkan data yang berhasil dihimpun dalam isi kesepakatan bersama deklarasi damai, tidak ada isi yang menyatakan pembekuan dan perobohan pencak silat di Kabupaten Jember.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV