TRENGGALEK - Kemudahan kebijakan penanaman modal dan kemitraan usaha terus disosialisasikan oleh Pemerintah Kabupaten Trengggalek.
Dengan kemudahan dan usaha ini diharapkan dapat menaikkan iklim investasi bisa tumbuh kembali, meskipun masih ditengah pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Sekertaris Daerah Trenggalek Joko Irianto usai menggelar sosialisasi kebijakan penanaman modal dan kemitraan usaha, Senin (14/6/2021) di Hall Hotel Bukit Jaas Permai Trenggalek.
"Daerah terus melakukan upaya untuk meningkatkan dan mendorong investasi di Trenggalek berkembang," kata Joko Irianto.
Lanjut Joko, upaya meningkatkan investasi dan kemudahan berusaha ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah. Bahkan Pemkab telah membentuk satuan tugas (satgas) percepatan investasi.
Tugas satas sendiri adalah mempercepat pelaksanaan kerjasama antara investor dengan usaha mikro, kecil dan menengah. Tentu juga untuk medukung kemudahan calon investor sendiri.
Bahkan saat ini pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui OPD teknis telah melakukan revisi terhadap rancangan peraturan daerah rencana tata ruang wilayah (Raperda RTRW).
"RTRW masih dalam tahap evaluasi di lintas sektor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/ BPN)," ungkapnya.
Sedangkan untuk mewujudkan dan meningkatkan investasi, Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah melakukan langkah-langkah strategis diantaranya membentuk tim teknis perijinan.
Diantaranya merintis cafe pelayanan publik, meningkatkan promosi investasi melalui lelang investasi, penyusunan dokumen prospektus, melakukan kerjasama dengan perhutani.
Memfasilitasi pelaku usaha (umkm) dalam kemitraan, mengikuti event-event promosi investasi baik secara virtual maupun secara langsung.
"Semua sejalan dengan Visi Bupati agar terwujudnya kabupaten yang Maju Melalui Ekonomi Inklusif, Sumber Daya Manusia Kreatif dan Pembangunan Berkelanjutan," ujarnya.
Ditambahkan Joko Irianto, dalam kurun waktu 2017, 2018 dan 2019 realisasi investasi di Trenggalek menunjukan peningkatan yang signifikan.
Terutama di sektor perdagangan, kelautan perikanan dan sektor perindustrian dan mengalami penurunan pada tahun 2020, dikarenakan dampak pandemi covid 19.
Sesuai data realisasi investasi Kabupaten Trenggalek pada tahun 2019 sebesar Rp. 450. 064.719.484 mengalami penurunan pada tahun 2020 sebesar Rp. 374.382.459.928 atau turun sebesar 20,22%.
"Dengan kemudahan dan ikhtiar ini, kenaikan iklim investasi bisa tumbuh kembali, meskipun masih ditengah pandemi Covid-19," pungkasnya. (adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Rudi Yuni |
| Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi