TRENGGALEK - Tokoh agama menjadi peran yang sangat penting dalam menjaga persepsi masyarakat. Peran mereka tidak hanya berdampak pada perekonomian, namun juga pada proses menekan penyebaran wabah Covid-19 sebagai upaya mempengaruhi interaksi sosial di masyarakat.
Hal itu disampaikan Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin, menurutnya saat ini banyak daerah mengalami lonjakan kasus covid-19. Sementara di Kabupaten Trenggalek penyebaran covid-19 relatif terkendali dengan Bed Occupancy Ratio (BOR) di angka 30%.
"Dengan situasi seperti ini patut di syukuri, namun bentuk syukur itu kemudian jangan sampai lengah,” ucap Gus Ipin saat melantik pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Trenggalek di Pendhapa Manggala Praja Nugraha, Selasa (22/6/2021).
Lanjut Gus Ipin, sekali lagi jangan sampai lengah dan tidak boleh lelah untuk terus mengingatkan umat bahwa menjaga kesehatan. Menghindari diri dari musibah itu juga bagian dari ibadah, apalagi musibah akibat kelalaian kita bisa mengakibatkan celaka bagi orang lain..
Apalagi FKUB berisikan tokoh-tokoh yang menjadi panutan di masyarakat. Untuk itu adanya kedekatan dengan para para jamaah maupun jemaah serta pemuka agama, diharapkan meningkatkan kesadaran di masyarakat.
"Peran FKUB ke depan menjadi sangat penting, terlebih dalam eskalasi menjelang tahun politik 2024," ungkapnya.
Hal itu dikarenakan ketika isu-isu agama disusupkan dalam propaganda politik, diharapkan peran para tokoh untuk dapat mendinginkan dalam situasi apapun.
Karena pandemi Covid-19, seakan-akan Trenggalek berhenti membangun kurang lebih sudah dua tahun ini, banyak anggaran dihabiskan untk menangani pandemi.
"Jika ditambah dengan konflik sosial apalagi yang disulut oleh oknum yang mengatasnamakan agama, maka ini akan menguras energi kita, fokus kita,” terang Gus Ipin.
Ditambahkan Gus Ipin, sudah dihadapkan pada pandemi, masyarakatnya kemudian tidak rukun, tidak harmonis, tentu pembangunan pasti akan bergejolak, maka peran bapak ibu sangat penting sekali. (adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Rudi Yuni |
| Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi