SUARA INDONESIA

Jadi Pembicaraan Kuliah Tamu UIN Malang, Menteri Agama: Halal Bihalal Tradisi Indonesia

Mohamad Alawi - 19 May 2021 | 18:05 - Dibaca 790 kali
Peristiwa Daerah Jadi Pembicaraan Kuliah Tamu UIN Malang, Menteri Agama: Halal Bihalal Tradisi Indonesia
Menteri Agama RI Yaqut Cholil saat menjadi pembicara di kuliah tamu UIN Malang dengan tema pembinaan mental dan spiritual keluarga besar Besar UIN Maliki Malang bertajuk

MALANG - Jadi pembicara di kuliah tamu Universitas Islam Malang dengan tema pembinaan mental dan spiritual keluarga besar Besar UIN Maliki Malang bertajuk "ASN Moderat Indonesia Hebat" yang digelar secara virtual pada Rabu (19/5/2021).

Menteri Agama RI Yaqut Cholil mengatakan, halal bihalal merupakan salah satu tradisi khas Indonesia. Kegiatan silaturahmi yang memupuk persaudaraan setelah ramadhan untuk merawat kebersamaan.

Seperti disimbolkan dengan kupat dan lepet. Kupat mengandung makna mengaku lepat (salah) dan janur yang bermakna jati ing nur.

Folosofinya, lanjut Yaqut, setelah dua orang bersalaman, setelah mengaku salah, diharapkan datanglah cahaya hati diikat dengan tali persaudaraan tidak ada dendam dan bersilaturahmi menjadi lebih baik.

"Hal tersebut perlu diterapkan dari satu generasi ke generasi berikutnya sehingga akan mengantarkan kita menjadi arif, dewasa dan mampu memahami kefitrahan kita dengan tidak mudah menyalahkan orang lain, tidak mudah tersinggung, dan mampu mengajak orang lain selalu lebih baik," pesannya.

Sedangkan Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo, KH Agoes Ali, dalam tausiahnya menyampaikan pandai-pandailah menata niat. Karena bagusnya niat akan menentukan kualitas amal. Banyak amal bisa menjadi bermanfaat begitu juga banyak kewajiban menjadi sia-sia.

Tanda seseorang punya niat besar dan benar antara lain, tidak malas, punya jiwa optimis, ulet dan tahan banting sehingga menemukan kesulitan kondisi psikologisnya tak goyah. Pun, senantiasa bergantung pada Allah SWT.

"Sedangkan tanda seseorang ikhlas dalam beramal ujian dan celaan baginya sama saja. Selanjutnya bila beramal yang dipandang bukan pujian sesama manusia tapi keridhoan Allah SWT," tegasnya

Dengan demikian, ia berharap agar civitas akademika UIN Maliki Malang senantiasa diberkahi, dirahmati dan diantarkan keagungan dan kebesaran oleh Allah SWT.

"Karena manajemen pendidikan beda dengan manajemen perusahaan. Kalau manajemen perusahaan lebih ke mengejar target maka kalau pendidikan harus punya muatan khusus yang bsia mencetak kader-kader yang militan soleh dan solehah," tandas pria yang juga Ketua Dewan Penyantun UIN Maliki Malang itu

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Mohamad Alawi
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya