TRENGGALEK - Penyekatan di titik pos jalur masuk ke Kabupaten Trengggalek diterapkan, hal itu untuk membantu proses berjalannya penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Penyekatan sendiri dilakukan di titik perbatasan seperti yang terjadi di perbatasan Trenggalek- Ponorogo, kilometer 18. Langkah itu akan terus dilakukan hingga masa berakhirnya pelaksanaan PPKM.
Kapolsek Tugu AKP Supadi mengatakan dari hasil penyekatan yang telah dilakukan ternyata masih ada beberapa masyarakat yang nekat dan mengabaikan saran pemerintah agar di rumah saja.
Sebab ketika melakukan penyekatan, beberapa pengguna jalan mengaku akan pulang ke rumah orang tua, atau balik dari rumah orang tuanya. Untuk itu petugas langsung memberikan himbauan kepada masyarakat tersebut.
"Penyekatan ini kami lakukan sebagai langkah antisipasi pergeseran warga, baik untuk keluar maupun masuk wilayah Trenggalek," kata AKP Supadi, Senin (5/7/2021).
Sementara itu, Kapolres Trenggalek AKBP Dwiasi Wiyatputera menambahkan bukan hanya kepolisian yang bertanggung jawab akan kesuksesan PPKM darurat yang diberlakukan saat ini.
Sebab, sukses tidaknya PPKM darurat dalam rangka menekan penyebaran Covid-19 merupakan tanggung jawab bersama.
Sehingga peran serta dan kesadaran dari seluruh masyarakat termasuk para tokoh masyarakat sangat membantu dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hal ini. sangat diharapkan.
"Karena itu dalam upaya untuk mensukseskannya kami selalu melakukan monitoring. Selain untuk mensukseskan PPKM darurat juga untuk mengimbau kesadaran masyarakat agar ikut vaksin," terangnya.
Sehingga apapun alasannya wajib bagi masyarakat dan semua pihak untuk mentaati regulasi yang telah ditetapkan dalam PPKM darurat.
Langkah ini diambil guna mendukung agar wilayah Trenggalek dapat melewati pandemi ini dengan sehat dan selamat.
"Semoga saja setelah PPKM ini situasi pulih kembali, dan Trenggalek bisa berangsur-angsur ke zona hijau," jelasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Rudi Yuni |
| Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi