BLITAR - Dalam masa pemberlakuan PPKM darurat di Jawa dan Bali, Bupati Blitar Rini Syarifah telah membuat skenario baru untuk menangani pasien confirm Covid-19. Mengingat, kasus aktif di wilayah setempat terus terjadi setiap harinya sehingga perlu diatasi agar tidak semakin parah.
"Menyikapi fenomena ini, saya langsung menggelar rapat koordinasi dengan pak Sekda, Staf Ahli, Kepala Dinkes, Direktur RSUD Wlingi dan Srengat di pendopo (06/07). Saya minta penanganan pasien terkonfirmasi lebih dimaksimalkan supaya tidak membludak seperti daerah lain," kata Rini Bupati Blitar, Selasa.
Menurutnya, Pemkab Blitar memiliki dua rumah sakit daerah dan saat ini hampir sebagian besar pasien positif Covid-19 komorbid di rawat di RSUD Wlingi. Ia mengintruksikan, mulai minggu ini pasien yang telah dinyatakan positif serta mempunyai penyakit penyerta bisa di rawat di RSUD Srengat.
"Saya minta penanganan Covid-19 harus dirangkul bersama, karena virus corona tidak bisa diselesaikan secara mandiri melainkan bersama-sama. Mulai hari ini, apa yang sekiranya diperlukan segera dilengkapi supaya pengendaliannya optimal," imbuhnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Sekretaris Daerah Pemkab Blitar, Izul Marom menambahkan, hasil rapat koordinasi dengan pihak terkait, secara garis besar RSUD Srengat siap menampung pasien Covid-19. Namun, yang menjadi kendala adalah tenaga kesehatan yang kurang.
"Untuk itulah, dengan rapat koordinasi kita selesaikan bersama agar menemui titik terang demi mengendalikan laju Covid-19. Selain itu, untuk jumlah bad/tempat tidur sementara waktu akan dipasok dari setiap puskesmas. Jadi nantinya, RSUD Srengat selain menerima pasien umum juga dijadikan tempat rujukan pasien positif," jelasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Aris Danu |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi