SUARA INDONESIA

Anggaran Tak Kunjung Turun Akibat Refocusing, DPUPR Purworejo Terpaksa Bangun Jembatan Darurat

Widiarto - 23 August 2021 | 17:08 - Dibaca 1.47k kali
Peristiwa Daerah Anggaran Tak Kunjung Turun Akibat Refocusing, DPUPR Purworejo Terpaksa Bangun Jembatan Darurat
Jembatan Sedayu Tiga yang rusak akan diperbaiki menjadi jembatan darurat

PURWOREJO - Setelah sempat tertunda akibat refocusing pandemi covid-19, jembatan Sedayu Tiga yang berada di Desa Sedayu, Kecamatan Loano, Purworejo, Jawa Tengah, yang mengalami kerusakan dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, kini mulai diperbaiki.

Dengan menggunakan alokasi anggaran pendampingan dari Pemda Purworejo untuk dana propinsi senilai 118 juta, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Purworejo, merehab jembatan itu menjadi jembatan darurat atau jembatan sementara agar bisa dilalui kendaraan hingga sampai dibangunnya jembatan itu secara permanen.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Purworejo, Suranto, saat ditemui di kantornya pada Senin (23/8/2021), menjelaskan, pengerjaan penanganan jembatan darurat pada jembatan Sedayu Tiga telah dimulai hari ini, yaitu Senin (23/8/2021). 

"Hari ini dilapangan sudah mulai dilaksanakan penggarapan, mudah-mudahan pelaksanaan nanti bisa selesai tepat waktu, dan jembatan bisa dilalui kendaraan kembali namun dengan batasan tonase karena masih bersifat darurat atau sementara," kata Suranto.

Tentang jembatan Sedayu, lanjutnya, sebelumnya DPUPR Purworejo telah berharap banyak dari bantuan propinsi  yang dulu sudah muncul di tahun 2020, namun karena anggaranya tidak cukup maka muncul lagi di anggaran tahun 2021 sesuai permintaan, namun demikian karena pandemi covid-19 yang berkepanjangan, dan masih ada recofusing maka bantuan itu hingga kini belum bisa di realisasikan. 

"Dan harapan kami di perubahan anggaran ini bantuan dari propinsi ini bisa turun dibarengi dengan regulasi yang bisa diproses ditahun 2021 ini tetapi pelaksanaanya dilakukan ditahun 2022 nanti," harapnya.

Namun demikian, tambahnya, karena jalan tersebut merupakan akses menuju kawasan Badan Otorita Borobudur (BOB) dan merupakan jalan vital yaitu penghubung antar dua wilayah propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dengan kondisi jalan atau jembatan yang sekarang sudah rapuh dan patah serta tidak memungkinkan untuk dilewati kendaraan roda empat, maka diperubahan anggaran ini DPUPR Purworejo menggunakan alokasi anggaran pendampingan dari Pemda untuk dana propinsi sebesar 118 juta untuk penanganan jembatan darurat.

"Mudah-mudahan ini bisa meringankan layanan kepada masyarakat yang selama ini digunakan untuk arus lalulintas melalui jalan desa itu dan jembatan bisa dilewati kembali," ujarnya.

Dirinya berharap penanganan jembatan darurat ini bisa bertahan sampai dibangunnya jembatan secara permanen. 

"Jembatan darurat ini kita perbaiki, kita perkuat Abutmen sisi utara kemudian gelagar kita ganti dengan kita pasang tiga batang kayu, kemudian deplang kayu damar laut kita pasang disana, ya itumemang sesuai syarat untuk ukuran jembatan darurat tapi kendaraan yang lewat kita batasi, mungkin kapastitas 4-6 ton masih boleh melewati tapi bila lebih karena jembatan itu merupakan jembatan darurat maka belum boleh sampai dibangun jembatan permanen jadi. Harapanya dua bulan kedepan jembatan darurat selesai dibangun dan bisa dilalui," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sedayu, Ahmad Said, saat dihubungi melalui pesan singkat mengaku lega dan menyampaikan terima kasih kepada Pemda Purworejo yang telah merehab jembatan Sedayu Tiga, meski masih bersifat sebagai jembatan darurat atau jembatan sementara.

"Kami mengucapkan terima kasih atas pembangunan jembatan darutan ini, ini pasti sangat bermanfaat untuk penguna jalan yang selama ini harus lewat jalan alternatif ini," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Widiarto
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV