SUARA INDONESIA

Seiring Rencana PTM, Legislator Gerindra Minta Pemkot Surabaya Cari Alternatif Rumah Sehat

Lukman Hadi - 28 August 2021 | 15:08 - Dibaca 750 kali
Peristiwa Daerah Seiring Rencana PTM, Legislator Gerindra Minta Pemkot Surabaya Cari Alternatif Rumah Sehat
Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Ajeng Wira Wati. (Foto: Lukman/suaraindonesia.co.id)

SURABAYA - Kasus Covid-19 di Surabaya memang perlahan melandai dan statusnya kini sudah turun dari level 4 menjadi level 3. Kendati begitu, Kota Surabaya diperbolehkan membuka pembelajaran tatap muka dengan adanya kajian matang.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Ajeng Wira Wati, jika persiapan pembukaan belajar tatap muka bisa dilaksanakan dengan mengikuti Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 35/2021 tentang PPKM Level 2-4 Covid-19 di wilayah Jawa dan Bali. 

"Berdasarkan Inmendagri nomer 35 yang menyatakan Surabaya level 3 maka boleh dilakukan PTM sesuai SKB 4 Menteri yakni, 50 persen untuk jenjang SD dan SMP dan maksimal 5 siswa perkelas untuk PAUD," jelas Ajeng kepada suaraindonesia.co.id, Sabtu (28/8/2021).

Seiring dimulainya tahapan proses belajar tatap muka di sekolah, maka Ajeng meminta pemerintah kota agar mencari alternatif tempat rumah sehat (isolasi mandiri).

"Tingkat BOR (bed occupancy rate) dan pasien aktif telah menurun, sehingga urgensi rumah sehat untuk isoman di masing-masing kelurahan harus segera dicarikan tempat alternatif lainnya," ujarnya.

Diketahui sebelumnya pemkot menjadikan gedung sekolah di beberapa kecamatan sebagai rumah sehat untuk pasien covid yang sedang menjalani isolasi mandiri.

"Hal ini sudah pernah saya sarankan bahwa janganlah jadikan sekolah sebagai prioritas untuk tempat isolasi, bisa memanfaatkan aset pemerintah lainnya," tutur legislator Gerindra ini.

Ia menambahkan, dari semua persiapan pemkot dalam memulai proses belajar tatap muka ini, tetap saja protokol kesehatan dan perlunya persetujuan dari orang tua siswa untuk mengikuti sekolah tatap muka menjadi prioritas utama.

"Saya harap segera ada keputusan baik dari pemkot untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak kita dari dampak pandemi covid," tandasnya.

Sebenarnya pada akhir tahun lalu (Desember) pemkot sudah menggelar simulasi sekolah tatap muka, bahkan di Juli tahun ini direncakan sekolah tatap muka terbatas bisa dimulai, hanya saja terjadi lonjakan covid yang sangat tinggi membuat rencana tersebut kembali tertunda.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya