PURWOREJO - Rumah milik Karto Sudyo, warga Dusun Ngabean Desa Sumbersari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, dikabarkan ludes terbakar pada Sabtu (4/9/2021) siang.
Diduga rumah terbakar akibat hubungan arus pendek listrik atau konsleting, saat ditinggal pemilik beraktifitas di sawah. Tak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian itu, namun pemilik rumah mengalami kerugian materiil hingga puluhan juta rupiah.
Kapolsek Purwodadi, AKP Ujianto, saat dikonfirmasi menjelaskan, kronologi kebakaran itu terjadi saat warga (saksi) pulang dari warung dan melintas di depan rumah warga yang sudah tidak dihuni / di jadikan gudang dengan pemilik atas nama Karto Sudibyo pada saat situasi sepi tidak ada orang sama sekali, adapun pemilik rumah bertempat tinggal di bangunan sebelahnya dan saat kejadian masih berada di sawah.
"Warga melihat ada kobaran api dari bangunan rumah korban bagian atas sebelah selatan, warga yang melihat itupunpun berteriak – teriak kepada warga lain," katanya.
Saat berteriak itu, belum ada warga yang datang, karena memang masyarakat masih banyak yang beraktifitas di sawah, setelah warga berjalan ke rumah warga lain yang jaraknya tidak jauh dari TKP dan berteriak – teriak lagi karena blm ada yang datang juga, lalu menghubungi Pemadam kebakaran Purworejo dan Polsek Purwodadi serta mengumpulkan warga yang ada untuk memadamkan api yang sudah semakin membesar, warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.
"Dan tak lama kemudian Petugas Polsek Purwodadi dan koramil tiba di TKP berikut mobil Pemadam kebakaran dan selang tak lama kemudian api berhasil dipadamkan," ujarnya.
Disampaikan, kejadian kebakaran tersebut terjadi di duga kuat akibat hubungan pendek arus listrik. Tidak ada korban dalam kejadian itu namun barang-barang yang ada didalam rumah seperti Padi sekitar 1,5 Ton , 3 (tiga) buah sepeda kayuh, beberapa perabotan ludes terbakar.
"Diperkirakan total kerugian ada sekitar Rp. 20.000.000,-," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Widiarto |
| Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi