SUARA INDONESIA

Perguruan Tinggi di Banyuwangi Siap Gelar PTM Terbatas

Muhammad Nurul Yaqin - 07 September 2021 | 17:09 - Dibaca 1.30k kali
Peristiwa Daerah Perguruan Tinggi di Banyuwangi Siap Gelar PTM Terbatas
Kampus Universitas PGRI Banyuwangi (UNIBA) tampak depan. (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI- Sejumlah Perguruan Tinggi di Banyuwangi, Jawa Timur, tengah mempersiapkan baik dari sistem maupun teknis menyambut pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

Seperti yang dilakukan kampus Universitas PGRI Banyuwangi (UNIBA). Segala persiapan tengah ditata, baik yang mengatur penerapan protokol kesehatan, jadwal dan pengaturan kelas.

Pihaknya merencanakan 20 September mendatang PTM di kampus tersebut sudah bisa dimulai.

"Jadi tadi sudah diputuskan oleh rektorat bahwa perkuliahan mulai semester depan terhitung sejak tanggal 20 September akan diadakan secara tatap muka," kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UNIBA Gatut Rubiono, Selasa (7/9/2021).

Apalagi, kata dia, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga mendorong perguruan tinggi di daerah PPKM level 1-3 kembali menggelar PTM terbatas.  Hal itu menjadi atensi sejumlah perguruan tinggi di Banyuwangi, mengingat saat ini kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini sudah ditetapkan di Level 2 PPKM.

Gatut menyebut, yang menjadi prioritas dalam PTM ini adalah vaksinasi. UNIBA hingga kini terus kebut pemberian vaksin terutama bagi kalangan tenaga pengajar.

"Hampir 90 persen warga UNIBA baik dosen, staf dan mahasiswa sudah menjalani vaksinasi. Beberapa yang belum vaksin memang terkendala sejumlah faktor, namun itu terus kita upayakan," katanya.

Sementara Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Banyuwangi, dr. Widji Lestariono menghimbau agar penerapan PTM di perguruan tinggi dilakukan dengan merujuk pada aturan yang berlaku.

"Tetap harus menyesuaikan dengan Inmendagri No 39 Th 2021 sambil menunggu SE Satgas Kabupaten Banyuwangi," kata Rio sapaan akrabnya.

Rio menyebut, turunnya Banyuwangi menjadi zona kuning dan level 2 PPKM ini tentunya membawa titik terang. Artinya akan ada pelonggaran terhadap kegiatan warga dalam berbagai sektor.

"Yang perlu menjadi atensi bersama adalah jangan sampai masuknya Banyuwangi dalam level 2 dan zonasi kuning ini membuat euphoria warga yg bisa menjadikan longgarnya protokol kesehatan dan kemudian berakibat naiknya angka penularan. Mari kita syukuri bersama perbaikan kondisi ini dengan tetap menegakkan protokol kesehatan," ajaknya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV