SUARA INDONESIA

Nguri-nguri Budaya, BG3 dan Yayasan Trah Bagelen Indonesia Adakan Dialog Bagelenan

Agus Sulistya - 11 September 2021 | 16:09 - Dibaca 1.88k kali
Peristiwa Daerah Nguri-nguri Budaya, BG3 dan Yayasan Trah Bagelen Indonesia Adakan Dialog Bagelenan
Dandim 0708 Purworejo Letkol Inf. Lukman Hakim dan Kyai Merah (yang memakai topi merah) saat memberikan santunan kepada anak yatim (foto: agus/suaraindonesia)

PURWOREJO - Bintang Gajah Gajah Group (BG3) peduli budaya bekerjasama dengan Yayasan Trah Bagelen Indonesia mengelar dialog Bagelenan yang diselenggarakan di Sekretariat Yayasan Trah Bagelen di Desa Kalirejo, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu (11/09/2021).

Selain dialog bagelenan juga ada serangkaian acara lain seperti deklarasi yayasan trah bagelen indonesia, pengenalan adat istiadat bagelen, cara pemakaian ikat kepala bagelen, santunan kepada anak yatim piatu dan pemberian alat listrik kepada perwakilan dari beberapa desa di Kecamatan Bagelen.

Subagyo selaku Ketua Yayasan Trah Bagelen Indonesia menyampaikan, dengan diadakanya acara tersebut bertujuan sebagai wadah teman-teman dan semua trah bagelen yang satu misi untuk membangun dan nguri-nguri budaya trah bagelenan indonesia.

"Tentun saja program-program kita kedepan akan selalu sinergi dengan program-program pemerintah dan tidak meninggalkan adat istiadat serta sejarah bagelenan, untuk yang jadi program prioritas kedepan yaitu sosial, ekonomi, budaya dan pariwisata," ucapnya.

Lebih lanjut, Subagyo mengungkapkan, jadi yayasan trah bagelen indonesia tersebut dibentuk sebagai wadah secara legalitas dan dibentuknya sekertariat tersebut sebagai rumah aspirasi, rumah berkarya warga trah bagelen.

"Kita juga terbuka untuk semua komunitas yang ada di purworejo apabila ingin mengadakan acara diskusi budaya dan sebagainya," ungkapnya.

Sementara itu, Muh Edi Suryanto atau yang akrab disapa Kyai Merah selaku Pembina Bintang Gajah Gajah Group (BG3) menyampaikan, bahwa BG3 sebagai wadah kepemudaan, makanya para pemuda harus tahu sejarah, tahu budaya sebagai penyemangat hidup untuk diteladani.

"Kedepan mungkin kita akan mengadakan lagi acara seperti ini dengan diikuti oleh lebih banyak lagi dari para pemuda karena pemuda di Purworejo banyak yang berbakat, pinter-pinter tentunya dengan bimbingan poro sepuh," bebernya. 

Selanjutnya, Agung Pranoto selaku Kabid Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Purworejo mengatakan, dirinya sangat menyambut baik adanya kegiatan tersebut karena membangkitkan kesadaran semua warga purworejo terkait sejarah bagelen.

"Harapan kita nanti dengan adanya kegiatan ini bisa memperkuat khasanah sejarah dan berujung pada kecintaan terhadap daerah kita, negeri kita, tanah air kita. Setiap sejarah pasti memiliki sisi positif dan masyarakat bisa mengadopsi itu untuk menjadi semangat dalam membangun purworejo ini," katanya.

Masih dilokasi acara, Letkol Inf. Lukman Hakim selaku Dandim 0708 Purworejo mengapresiasi acara tersebut dan menyampaikan, bahwa kegiatan seperti itu harus dilakukan karena Pancasila diambilkan dari nilai luhur budaya bangsa indonesia.

"Dengan kita nguri-nguri budaya sebenarnya kita sudah melaksanakan dalam nilai-nilai pancasila yang sekarang ini mungkin mulai agak ditinggalkan oleh generasi muda kita,' singkatnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Agus Sulistya
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya