SUARA INDONESIA

Dinilai Rusak Lingkungan, Pemkab Jember Akan Tertibkan Tambak di Kepanjen

Wildan Mukhlishah Sy - 11 September 2021 | 20:09 - Dibaca 1.15k kali
Peristiwa Daerah Dinilai Rusak Lingkungan, Pemkab Jember Akan Tertibkan Tambak di Kepanjen
Perwakilan masyarakat dan nelayan Kepanjen, saat audiensi bersama Bupati dan Wakil Bupati di Pendopo Wahyawibawagraha, Sabtu (11/9/2021). (Foto: Wildan)

JEMBER- Masyarakat yang ada di wilayah pesisir Kepanjen, Kecamatan Gumukmas menilai adanya tambak udang yang mulai menjamur akan merusak lingkungan dan pertanian sekitar. 

Hal tersebut disampaikan oleh Setyo Ramires selaku perwakilan warga kepanjen, dalam audiensi bersama Bupati dan Wakil Bupati Jember tentang tambak udang vaname di wilyah pesisir Kepanjen, Sabtu (11/9/2021). 

Dirinya menilai adanya tambak udah lebih banyak membawa kerugian. Sebab, limbah dari tambak akan mengalir ke sungai dan laut, sehingga dapat mencemari ekosistem dan ikan semakin sulit untuk ditangkap. 

Selain itu, saat kincir beroperasi untuk memutar sirkulasi dalam tambak akan merusak tanaman yang ada di lahan. 

"Lahan rusak, tanam cabe, kates dan semangka itu ndak bisa. Karena kena uap dari kincir itu," ungkapnya 

Dirinya menambahkan, masyarakat akan memgambil tindakan unjuk rasa jika belum ada tindakan lebih lanjut dari pemerintah. 

"Gara-gara tambak ini bahkan masyarakat Kepanjen berniat unjuk rasa ini pak Bupati," tambahnya. 

Untuk itu, dirinya berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember segera mengambil langkah yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. 

"Sudilah Bupati untuk menutup dan menertibkan tambak limbah. Kalau tidak bisa mengelola limbah ini ditutup saja," pintanya. 

Menangapi permasalahan tersebut, Bupati Jember Hendy Siswanto menyatakan pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan pemilik tambak untuk melakukan pengecekan tentang perizinan. 

"Paling utama yang akan kita lakukan adalah, memanggil para pemilik tambak. Dan kalaupun sudah legal, kami akan chek izin dan semuanya," ucap Hendy. 

Pemerintah akan mengupayakan pemanfaatan yang optimal bagi hasil laut dari Meru Betiri hingga Paseban, agar dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

"Kami ingin mengentaskan kemiskinan, sehingga benar-benar memanfaatkan hasil laut dan meningkatkan PAD," tambah Hendy. 

Bupati menegaskan selama enam bulan memimpin Jember, dirinya tidak pernah mengeluarkan perizinan tambak. 

"Karena selama enam bulan ini, saya belum pernah mengeluarkan izin tambang," pungkasnya. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Wildan Muklishah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV