ENDE - Sebanyak 100 orang ibu hamil (bumil) dan menyusui di Kabupaten Ende mendapatkan suntikan vaksin anti covid perdana, Senin 20 September 2021 di Pelataran Museum Tenun Ikat, Jalan Soekarno, Kota Ende.
Pelaksanaan vaksin tersebut diikuti ibu hamil dan menyusui dari 4 kecamatan dalam Kota Ende masing-masing dari Ende Timur dan Ende Tengah juga Ende Selatan dan Ende Utara.
Pemberian vaksin itu dipelopori oleh PPK Kabupaten Ende serta pelaksanaan ditandai dengan pencanangan oleh Bupati Ende, Drs Djafar Achmad MM.
Ketua tim penggerak PKK Kabupaten Ende
Hj Mastuty Djafar mengatakan launching vaksin bagi ibu hamil dan menyusui yang dilaksanakan tersebut berangkat dari keprihatinan PKK terhadap kasus covid-19 yang masih saja terjadi.
“Kami berusaha bisa membantu dan mendukung Pemerintah Kabupaten Ende serta Satuan Tugas Covid yang selama ini telah berjuang untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19,”katanya.
Menurut Hj Mastuty Djafar bahwa sasaran yang dipilih adalah ibu hamil dan ibu menyusui, mengingat ibu hamil dan ibu menyusui sangat rentan terpapar.
Selain itu tambahnya, pemberian vaksin akan menjadikan anak dan remaja Ende sebagai harapan bangsa dan daerah kedepannya.
“Dengan thema yang kami angkat dalam kegiatan pencanangan ini adalah “ Selamatkan ibu dan bayi dari bahaya covid-19,”kata Mastuty.
Bupati Ende, Drs Djafar Achmad MM saat pencanangan pemberian vaksinasi covid-19 bagi ibu hamil mengatakan apabila semua komponen masyarakat mempunyai sikap peduli akan covid-19 maka pihaknya yakin covid akan secepatnya berakhir dan Kabupaten Ende akan kembali ke zona hijau.
Terkait dengan kegiatan vaksin bagi ibu Hamil dan menyusui, Bupati Djafar berharap ibu – ibu yang di vaksin sebagai moderator bagi ibu yang lain.
Bupati Djafar memberikan penghargaan yang tinggi kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ende beserta jajarannya karena peduli membantu pemerintah menggelar vaksinasi bagi Ibu hamil dan menyusui. (Romualdus Pius).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Magang |
| Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi