SUARA INDONESIA

Meninggal, Mertua SBY Dimakamkan di Purworejo

Widiarto - 21 September 2021 | 12:09 - Dibaca 1.75k kali
Peristiwa Daerah Meninggal, Mertua SBY Dimakamkan di Purworejo
Penaburan bunga usai pemakaman Ibu Ageng

PURWOREJO - Mertua dari Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yaitu Sunarti Sri Hadiyah binti Danu Sunarto atau yang akrab dipanggil Ibu Ageng, istri dari Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, dikabarkan telah meninggal dunia di Jakarta, pada Senin (20/09/2021) sore. 

Oleh pihak keluarga, Almarhumah Ibu Ageng dibawa dan dimakamkan di pemakaman keluarga di Purworejo, tepatnya di Kampung Ngupasan, Kelurahan Pangen Jurutengah, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Selasa (21/9/2021) pagi.

Almarhumah dimakamkan tepat disamping makam Jendral TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo. 

Tampak hadir dalam pemakaman itu, keluarga besar SBY, mantan wakil Presiden RI ke-11, Boediono, Korem 072 Pamungkas Yogyakarta, Bupati dan wakil Bupati Purworejo, Forkompinda serta kerabat keluarga. 

Dalam sambutanya, SBY menyampaikan bela sungkawa dan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas kehadiran, penghormatan dan ungkapan duka dalam pemakaman almarhumah. SBY meminta doa agar almarhumah bisa ditrima disisi Allah SWT, beristirahat dengan tenang dan damai disisi Allah SWT, diampun segala dosa dan kesalahan serta ditrima seluruh amal kebaikanya. 

"Ditempat ini, 32 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 10 November 1989, tepat dihari pahlawan, bapak Sarwo Edhie Wibowo dimakamkan di tempat pemakaman keluarga ini. Dalam upacara militer yang hidmat dan bersejarah, saya masih ingat ketika mewakili keluarga dalam sambutan, saya menyampaikan bahwa almarhum Jendral Sarwo Edhie Wibowo memiliki darah pejuang, mengalir darah patriot. Itulah sosok Jendral Sarwo Edhie Wibowo dan Ibu Ageng juga memiliki darah pejuang," kata SBY.

Dikisahkan, sebagai istri yang baru menikah, ibu Ageng yang mendampingi suami dalam perang gerilya, perang kemerdekaan, tentu tidak hanya diam, tetapi ikut melakukan sesuatu yaitu melindungi sang suami dari kejaran dan pencarian tentara kolonial.

"Artinya ibu Sarwo Edhi sudah terlibat dalam perjuangan mempertahankan daulat di negeri ini," ujarnya.

Saat diusianya yang masih muda, lanjutnya,  pada tahun 1960an, ibu Sarwo Edhi juga mendapat pendidikan pelatihan dan penggemblengan sebagai sukarelawati untuk terlibat mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI. Ketika saat itu situasi politik dan keamanan nasional belum baik benar. 

"Pada saat itu almarhumah rela mengorbankan segalanya demi tanah air yang dicintainya," tambahnya.

Almarhumah yang menjadi istri prajurit, mendampingi suami, banyak tantangan yang dihadapi. Dalam situasi keluarga yang pas pasan seraya mendidik 7 putra dan pitrinya, Ibu Ageng telah menjadi contoh bagaimana istri seorang prajurit memiliki ketangguhan, ketegaran dan semua sifat-sifat yang mulia. 

"Dan keluarga besar mencatat dalam sejarah perjalanan hidup almarhum dan almarhumah yang oleh kami nilai memberikan contoh nyata dalam kehidupan. Mewariskan nilai-nilai dan karakter yang dimiliki oleh beliau, tangguh, tabah, memilih jalan lurus dan mau berkorban. Saya kira karakter dan nilai itu akan senantiasa akan diperlukan oleh bangsa ini sampai kapanpun," bebernya.

Nilai kehidupan yang diwariskan, ternyata bagi keluarga besar memberikan manfaat yang sangat besar bagi keluarga. Banyak putra putri beliau menjadi prajurit atau memulai karir menjadi prajurit atau menjadi istri prajurit.

"Oleh karena itu contoh nyata bagaimana ketangguhan, ketabahan Ibu Ageng dalam menghadapi berbagai persoalan sebagai istri prajurit, keluarga prajurit sangat berguna bagi keluarga besar yang memilih profesi dalam dunia keprajuritan," jelasnya.

SBY berharap nilai-nilai yang diwariskan, yaitu tangguh dalam perjuangan, cinta tanah air, berpihak pada kebenaran dan keadilan bisa menjadi nilai-nilai luhur bangsa bukan saja bagi prajurit namun bagi seluruh warga Indonesia.

Sementara itu, Bupati Purworejo, Agus Bastian, menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Ibu Ageng. 

"Pemda Purworejo turut berdukacita atas meninggalnya Ibu Ageng, beliau adalah sosok wanita tangguh menemani dan berhasil membesarkan anak-anaknya, bahkan menantunya yaitu SBY yang menjadi Presiden di Republik ini. Semoga almarhumah diterima disisi Allah, dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kesabaran, kekuatan dan keikhlasan meneruskan cita-cita luhur almarhumah," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Widiarto
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV