SUARA INDONESIA

Disperta Jombang Lanjutkan Pembangunan Proyek Rubuha

Gono Dwi Santoso - 21 September 2021 | 20:09 - Dibaca 1.29k kali
Peristiwa Daerah Disperta Jombang Lanjutkan Pembangunan Proyek Rubuha
Bangunan Pagupon Rububuha di tengah sawah di Desa Banjardowo Jombang, Selasa (21/09/2021).Foto ( Suara Indonesia.co.id /Gono Dwi Santoso)

JOMBANG - Disperta Kabupaten Jombang lanjutkan pembangunan proyek rumah burung hantu (rubuha) dengan nilai satu unitnya menelan anggaran Rp 11,5 juta.

Ada 16 pagupon yang menyebar di 13 desa dari enam kecamatan, Selasa (21/09/2021).

Dikonfirmasi diruang kerjanya terkait proyek Rububuha, Ilham Hero Koentjoro Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disperta Jombang tak menampik, untuk tahun ini proyek itu tetap berlanjut.

”Jadi tahun ini ada 16 unit. Anggarannya Rp 184 juta. Lalu per unitnya tinggal dibagi, jadi Rp 11,5 juta per unitnya,” terangnya.

Ia menyebut untuk harga itu lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Data yang dihimpun, untuk proyek tahun lalu menelan anggaran Rp 734 juta, rinciannya untuk 78 unit. Masing-masing satu unitnya senilai Rp 9,4 juta. 

Kendati demikian, diakui spesifikasi pagupon proyek tahun ini tak mengalami perubahan. Sama seperti tahun sebelumnya.

”Jadi sama dengan tahun lalu, karena menurut teman-teman sudah dilakukan pemeriksaan BPK, dan tidak ada masalah,” imbuh dia.

Meski begitu, menurut Ilham saat dilakukan pemeriksaan ada temuan. Yakni berkaitan dengan pondasi.

”Dari sisi pondasi itu kemarin ada klaim Rp 14 juta. Dan sudah dibayar,” sambung dia.

Dijelaskan, kala itu BPK melakukan pemeriksaan dengan cara sampling.

”Kemudian kedalaman dari pondasi mestinya 1,5 meter itu 1,4 lalu diklaimkan. Memang samplingnya hanya satu, akan tetapi dikalikan semuanya,” lanjut dia. 


Dijelaskan, dari 16 unit itu semuanya sudah terpasang. Namun, saat ini masih ada pekerjaan, yakni pada pondasi.

”Artinya tinggal finalisasi. Intinya sekarang tinggal memperkuat pondasi, laporan dari teman-teman seperti itu. Jadi memperbaiki pondasi supaya lebih kuat,” imbuh dia.

Diakui, berbeda dengan tahun sebelumnya, untuk tahun ini proyek itu pengadaannya secara langsung atau PL.

”Pelaksananya CV Gapura Lentera Agung Sidoarjo,” ujar Ilham.

Meski tahun lalu sempat menuai polemik, perjalanannya untuk tahun ini proyek tetap dilanjutkani. 

Menurut Ilham, itu dilakukan lantaran sebelumnya sudah ada analisa dilakukan. Untuk mengendalikan hama tikus, Jombang membutuhkan hingga 1.062 unit rubuha.terangnya.

 ”Jadi rubuha ini menjadi salah satu rekomendasi teman-teman. Kemudian dianalisa pada 2019 itu kebutuhannya 1.062 unit untuk menjangkau semua lahan. Hitungannya dari luas lahan,” lanjutnya.

Usai dilakukan analisa, lanjut dia akhirnya proyek itu berjalan pada 2020 lalu.

"Kemudian tahun lalu itu ada 78 unit dengan nilai sekian. Jadi tidak bisa mengkomodir semua. Lalu tahun ini ada tambahan 16 unit pagupon rububuha,” pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV