SUARA INDONESIA

Ustad Hanan Attaki: Rahasia Dibalik Ridho Pada Ketetapan Allah SWT

Wildan Mukhlishah Sy - 22 September 2021 | 06:09 - Dibaca 2.59k kali
Peristiwa Daerah Ustad Hanan Attaki: Rahasia Dibalik Ridho Pada Ketetapan Allah SWT
Ustaz Hanan Attaki. (Foto: You Tube Hanan Attaki)

JEMBER-Kehidupan di dunia ini tidaklah kekal atau abadi. Namun, akan berakhir jika telah sampai masa kematian.

Dalam kehidupan yang singkat tersebut, manusia dihadapkan pada berbagai macam kejadian, baik kejadian yang membahagiakan maupun kejadian yang memilukan.

Terkadang, saat dihadapkan pada kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, sering kali manusia lupa untuk ridho dan bersyukur pada ketetapan Allah. 

Hal tersebut menurut Usatz Hanan Attaki dalam kanal YouTube Motivasi Islam, menjadikan manusia kufur pada takdir yang sudah dituliskan untuknya.

"Lawanya ridho itu adalah kufur, dia protes dengan ketentuan Allah," ujarnya.

Ustaz Hanan Ataki juga mengakatan, bahwa sesungguhnya Allah tidak pernah zalim, Dia selalu memberikan kebaikan pada semua makhluk-Nya baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi.

"Allah itu tidak pernah ingkar janji, tidak pernah memberi harapan kosong, tidak pernah zalim kepada hamba-Nya," jelasnya.

Namun, tentu saja menerima hal tersebut dengan lapang dada tidaklah mudah. Dibutuhkan keridhoan dan pengertian bahwa segala sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT memiliki kebaikian didalamnya. 

Salah satu caranya adalah dengan selalu berbaik sangka pada setiap ketetapan Allah.

"Bagaimana cara berbaik sangka pada Allah SWT? Katakan untuk diri kita sendiri, mudah-mudahan dalam ketentuan ini ada kebaikan," jelasnya.

Dengan mengatakan mudah-mudahan ada kebaikan inilah kemudian terbentuk prasangka yang baik pada Sang Pencipta. 

Sebagaimana dikatakan dalam hadits Qudsi bahwa sesungguhnya Allah tergantung pada prasangka hamba-Nya.

"Aku (Allah) tergantung prasangka hamba-Ku kepada-Ku," HR. Muslim.

Ustaz Hanan Ataki menambahkan jika manusia berprasangka baik kepada Tuhanya maka dia akan mendapatkan apa yang dia prasangkakan.

Berprasangka baik ini tidak hanya berlaku pada ketetapan Allah atau takdir seorang hamba, tetapi juga pada setiap perintah dan larangan-Nya, karena setiap perintah dan larangan memiliki kebaikan, asalkan manusia ridho dalam menjalankannya.

"Apapun yang kita alami, perintah apapun yang kita dengar dari Allah, kita menerimanya dengan sami'na wa atho'na (saya mendengan dan saya taat) ya Allah," ujarnya.

Selain itu, orang yang paling beruntung di akhir hayatnya adalah orang yang ridho, yang saat sakaratul maut dia tenang, karena Allah memanggilnya dengan panggilan jiwa yang tenang. Sebagaimana yang tertuang dalam Al-Qur'an surat Al-Fajr ayat  28-30. 

"Panggilan kepada orang yang ridho, ketika dicabut ruhnya, ketika dicabut nyawanya, Allah memanggil mereka dengan panggilan jiwa yang tenang," tutupnya. (Ree/Wil)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV