SUARA INDONESIA

Ustaz Hanan Attaki: Jaminan Allah SWT Atas Rejeki semua makhluk-Nya.

Wildan Mukhlishah Sy - 27 September 2021 | 10:09 - Dibaca 1.20k kali
Peristiwa Daerah Ustaz Hanan Attaki: Jaminan Allah SWT Atas Rejeki semua makhluk-Nya.
Ustaz Hanan Attaki(Foto: You Tube Usataz Hanan Attaki)

JEMBER- Sesungguhnya kehidupan di dunia ini memiliki takaran serta timbangan, yang diciptakan dengan ketetapan yang telah jauh hadir sebelum kehidupan itu sendiri tercipta. 

Begitupula halnya rejeki, Ustaz Hanan Attaki menjelaskan bahwa setiap makhluk diciptkan dengan rejekinya masing-masing, yang tidak akan pernah tertukar antar satu makhluk dengan makhluk lainnya.

"Dan tidak ada satupun makhluk yang bernyawa yang hidup di muka bumi, kecuali Allah menjamin rejekinya." QS. Hud ayat 6.

Dari ayat ini dapat dimengerti bahwa sesungguhnya setiap makhluk yang ada di muka bumi ini memiliki jatah rejeki dari Allah SWT. 

Namun, tidak semua rejeki yang telah Allah siapkan tersebut hadir dengan instan. Kadang rejeki itu ada di gedung-gedung bertingakat, di jejeran toko-toko kelontong, di sela-sela kertas yang tersusun rapi, juga dari layar-layar tipis di genggaman.

"Karena Allah SWT menitipkan kita rejeki di suatu tempat dan Allah menyuruh kita untuk mengambilnya dengan sedikit ikhtiar (usaha)," terangnya.

Oleh karena itulah manusia diharuskan bekerja, untuk menjemput rejeki-rejeki yang telah Allah letakan di tempat-tempat tersebut.

Bekerja bukan berarti manusia ragu atas rejeki yang telah Allah siapkan. Namun bekerja adalah salah satu bentuk ibadah, ikhtiar dan rasa syukur pada apa yang telah Allah berikan.

"Sesungguhnya bekerja itu bukanlah karena kita meragukan rejeki dari Allah, tetapi bekerja itu adalah ibadah, menjelankan perintah Allah," jelasnya.

Dia menambahka dalam ceramahnya pada kanal YouTube Hanan Attaki, dengan bekerja manusia akan semakin menghargai apa-apa yang telah Allah berikan. 

Selain itu keyakinan atas rejeki yang telah Allah siapkan juga menjauhkan seseorang pada rasa iri dengki pada rejeki orang lain, pada karir orang lain, pada kesempatan orang lain,  karena dia yakin bahwa Allah tidak pernah zalim pada hamba-Nya, Allah juga selalu berbuat adil, tidak menukar-nukar rejeki yang telah ditetapkan-Nya.

Dengan memahami hal tersebut maka
tumbuhlah rasa syukur yang menciptakan ketenangan dalam hati.

Tidak ada keraguan dan ketakutan atas apa yang telah Allah sediakan, membuat seseorang akan selalu mengusahakan rejeki yang halal, yakni rejeki yang di dapat dengan cara-cara yang di ridhoi oleh Allah SWT.

Sebaliknya jika ada keraguan pada rejeki yang Allah siapkan, maka akan timbul keluh kesah, kekhawatiran akan kemiskinan, sehingga selalu mengupayakan rejeki dengan cara-cara yang tidak Allah sukai.

Seperti, mencuri hak orang lain, mengurangi timbangan, korupsi, menipu, berbuat zalim dan merugikan sesamanya. 

"kenapa seseorang berbuat zalim, berbuat curang dalam jual beli dan transaksi, kenapa seseorang korupsi? Semua itu karena mereka ragu dengan jatah rejeki yang Allah tetapkan untuk diri mereka," tutupnya.

Padahal rejeki yang halal lebih mudah didapatkan dari pada rejeki yang haram. Dan rejeki yang halal itu pasti karena disediakan langsung oleh Allah SWT.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV