SUARA INDONESIA

Sidak di PT. KSM, Kadis LH Mukomuko Temukan Banyak Kejanggalan

Robianto - 28 September 2021 | 18:09 - Dibaca 2.37k kali
Peristiwa Daerah Sidak di PT. KSM, Kadis LH Mukomuko Temukan Banyak Kejanggalan
Kadis LH Mukomuko saat Melakukan Sidak di PT. KSM

MUKOMUKO- Sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat desa penyanggah Pabrik CPO milik PT. Karya Sawitindo Mas (KSM) di Desa Tanjung Alai, Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.

Pada Selasa (28/9/2021) siang. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mukomuko, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pabrik CPO milik PT. Karya Sawitindo Mas (KSM). Dipimpin langsung oleh Kadis LH, M. Rizon, Sidak DLH ke Pabrik CPO ini, sengaja mengundang sejumlah wartawan agar bisa melihat langsung kondisi pengolahan limbah di PT. KSM dan disampaikan ke publik.

Selain wartawan, DLH juga mengajak perwakilan masyarakat yang sebelumnya pada 23 September lalu menggelar aksi demo.

Tujuannya, jelas Rizon, mana pengolahan limbah yang disangkakan oleh pihak masyarakat dapat diketahui langsung oleh DLH dengan melihat fakta di lapangan serta dapat diklarifikasi langsung ke pihak perusahaan.

"Kami juga membawa dua dokumen berita acara dari dua kali pembinaan dan pengawasan sebelumnya. Sama-sama kita saksikan apakah rekomendasi yang diberikan DLH beberapa waktu lalu diindahkan oleh perusahaan ini. Biar semua ini terang benderang. Publik tahu. Seperti apa pengolahan limbah. Apa tujuan petugas LH mendatangi pabrik CPO selama ini. Publik harus tahu secara utuh," ujar Rizon.

Usai menyampaikan tujuan kedatangan mereka kepada pimpinan perusahaan dalam hal ini diwakili Asisten Kepala PT. KSM, Adrian Joko dan Legal PT. KSM, M. Arifin Sianiper, Kadis LH langsung mengajak awak media serta perwakilan masyarakat melihat langsung kolam penampungan limbah pabrik tersebut. Dari peninjauan langsung itu, meski sudah ada rekomendasi sebelumnya, Dinas LH masih mendapati 8 temuan dugaan kesalahan pengolahan limbah oleh pihak perusahaan tersebut.

Diantaranya, masih terjadi tumpukan Janjang Kosong (Jangkos). Jangkos bekas tandan buah segar (TBS) itu ditumpuk di lantai tanah. Saat peninjauan kemarin, tampak juga genangan air berwarna coklat kehitaman disekitar tumpukan Jangkos itu. Air yang beraroma tidak sedap itu, diduga sempat meluber ke badan jalan pertanian masyarakat. Namun sudah ada menahan darurat dari pihak perusahaan dengan membendung genangan air dengan tanah. 

"Pada Bulan Juli lalu, ini sudah kami rekomendasikan untuk ditangani. Kami minta agar lantai tumpukan Jangkos ini  dilantai semen. Sehingga kalau ada rembesan air dari air hujan, bisa dikendalikan. Tidak meluber sampai ke luar area pabrik," jelas Kadis LH.

Selain itu juga ditemukan, dari kolam limbah nomor 6 yang tepat di samping tumpukan Jangkos, ada Siring yang menghubungkan saluran air limbah dari kolam ke area tumpukan Jangkos. Jika volume air limbah di kolam 6 meningkat, berpotensi mengalir ke area tumpukan Jangkos dan meluber ke luar area pabrik. Melihat hal ini, buat Kadis LH geleng-geleng kepala.

"Saluran ini harus ditutup, Pak. Ini air limbah bisa mengalir ke tumpukan Jangkos," pinta Rizon kepada pihak perusahaan yang disampaikan langsung kepada Legal dan asisten Kepala yang turut ikut dalam pengecekan itu. 

Tidak hanya sampai disitu. Peninjauan berlanjut ke Kolam limbah nomor 12 dan kolam 13, tepatnya berada di dekat area persawahan masyarakat. Rombongan LH juga mengecek pembuangan limbah anak sungai Air Kukun Kecil. 

"Kami juga masih menemukan alat ukur pembuangan limbah atau water flow tidak aktif. Fungsi water flow ini penting agar kita bisa mengontrol volume air limbah yang dibuang. Ini kemarin juga sudah kami rekomendasikan untuk diaktifkan. Tapi belum diindahkan," sesal Kadis LH itu.

Kendati ada beberapa rekomendasi sebelumnya belum diperbaiki oleh pihak perusahaan, pihak Dinas LH masih memberikan waktu kepada pihak PT. KSM untuk memperbaiki apa yang menjadi catatan pihak Dinas LH. Dalam tempo tiga bulan kedepan, pihak LH akan melakukan evaluasi. 

"Jadi, hasil peninjauan atau pembinaan ini sifatnya temuan. Maka kami merekomendasikan untuk perbaikan. Namun jika tidak diindahkan maka akan kami tingkatkan menjadi teguran dan kemudian jika masih belum ada perbaikan, akan ditindak lanjuti sesuai prosedur dan peraturan Perundang-Undangan," papar Rizon dengan tegas.

Sementara itu,pihak perusahaan yang diwakili Legal PT. KSM, M. Arifin Sianiper didampingi Asisten Kepala, Adrian Joko tidak banyak menepis apa yang menjadi temuan pihak Dinas LH itu. Disampaikan Arifin, pihaknya siap memperbaiki apa yang direkomendasikan oleh Dinas LH. Soal tumpukan Jangkos, pihak ya mengakui memang tumpukan Jangkos sedang banyak. Hal ini lantaran, pada musim hujan, permintaan masyarakat terhadap Jangkos sedikit. 

"Biasanya banyak masyarakat yang butuh Jangkos untuk pupuk lahan. Tapi karena musim hujan, truk angkutan kelahan susah masuk. Begitu kami dapat info," sampai Arifin. 

Selain diberikan kepada masyarakat, limbah Jangkos ini dikelola dengan cara dibakar di tungku khusus pembakaran. Kita punya tungku pembakaran, kapasitas masing-masing sekitar 40 ton perhari," jelas Arifin. 

"Pada intinya kami ucapkan terimakasih kepada Dinas LH yang telah melakukan pembinaan pada kami. Dan kami siap memperbaiki apa yang jadi catatan Dinas LH terhadap pengolahan limbah di pabrik kami ini," tutup nya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Robianto
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV