MADIUN - Diserang hama, petani tembakau di Madiun mengeluh, Pasalnya tembakau yang siap panen tersebut kwalitasnya menurun karena layu dan berlubang.
Selain hama, cuaca yang tidak menentu juga mengakibatkan tanaman tembakau berubah warna sehingga mengurangi harga jual.
Salah seorang petani tembakau Supardi menuturkan, tanaman tembakau miliknya rusak akibat dimakan ular dan belalang.
"Tembakau milik saya berumur sekitar 60 ini berlubang dan rusak karena diserang hama ulat dan belalang sejak awal musim tanam, sehingga mengakibatkan daun tembakau yang saya tanam menjadi rusak," katanya.
Ia juga mengatakan, berbagai upaya pembasmian dua hama tersebut sudah pihaknya lakukan berbagai namun tak membuahkan hasil.
"Apalagi dengan adanya kemarau serta kondisi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini juga membuat tanaman tembakau berubah warna kekuningan," ujarnya.
Akibatnya, tembakau yang pihaknya tanam dibeli dengan harga yang sangat murah.
"Harga jual tembakau mengalami penurunan dari semula 30 ribu rupiah perkilogram turun menjadi 25 ribu rupiah perkilogramnya," keluhnya.
Sementara itu, terdapat lima hektar lahan tembakau yang saat ini hampir memasuki masa panen dan hampir seluruhnya mengalami hal serupa.
"Saya hanya bisa pasrah dan berharap agar harga tembakau nantinya akan kembali stabil seperti sedia kala," tutupnya. (Yn)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Prabasonta |
| Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi