SUARA INDONESIA

Harga Telur Turun dan Harga Pakan Naik, Peternak di Temandang Tuban Terpaksa Afkir Dini 

Irqam - 28 September 2021 | 21:09 - Dibaca 3.84k kali
Peristiwa Daerah Harga Telur Turun dan Harga Pakan Naik, Peternak di Temandang Tuban Terpaksa Afkir Dini 
Terlihat pekerja memindahkan ayam untuk dijual di kandang ternak ayam petelur milik Darmadi di Desa Temandang, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, (Irqam/suaraindonesia.co.id).

TUBAN - Peternak ayam petelur di Kabupaten Tuban mengeluhkan harga telur yang murah. Pasalnya turunnya harga telur berbarengan dengan tingginya harga pakan ternak.

Salah satu peternak ayam petelur, Darmadi di Desa Temandang, Kecamatan Merakurak, Tuban, mengaku lebih memilih mengafkir dini atau menjual ayam petelur yang masih produktif.

"Kandang saya kapasitas 1.400 ekor ayam dan semuanya kita afkir dini. Karena ini tidak ada pilihan lain, dan supaya tidak terus merugi," ucap Darmadi kepada suaraindonesia.co.id, Selasa (28/9/2021).

Menurutnya, harga telur di Tuban saat ini di angka Rp 15.000 hingga Rp 16.000 per kilogram. Harga tersebut jauh dari standar yang dipakai oleh peternak.

Dimana harga telur ayam normalnya di berkisar Rp 19.500 hingga Rp 20.000 per kilogramnya.

Sedangkan harga pakan ternak terus naik dalam satu tahun terakhir. Kondisi ini membuat posisi peternak semakin terhimpit.

"Otomatis kita merugi dengan harga telur segitu. Sekarang saja harga jagung 5.500 per kilo dan konsentrat 450 ribu per satu karung, untuk pakan ternak," jelasnya.

Darmadi berharap kepada pemerintah agar ada subsidi harga pakan untuk membantu peternak ayam petelur di Tuban 

"Harapannya pemerintah bisa memberikan solusi bagi peternak ayam yang juga tidak merugikan petani jagung juga. Misalnya, memberikan subsidi harga pakan kepada peternak ayam supaya pakan ternak lebih murah," harapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Tuban, M Amenan mengatakan, bahwa ada 68 peternak di Tuban, dengan jumlah sekitar 750.000 ekor ayam.

"Yang masuk di saya dari grup media sosial asosiasi peternak, baru satu peternak dari Temandang kemarin yang ditawarkan untuk dijual. Jadi bukan keseluruhan peternak yang ada di Tuban," kata M Amenan.

Dia mengklaim, harga telur sudah mulai merangkak naik di angka Rp 16.300 hingga Rp 16.800 per kilo.

Selain itu, peternak di Tuban juga lebih diuntungkan dengan adanya bahan baku pakan ternak yang cukup banyak.

"Bahan baku pakan, seperti jagung disekitar kita juga banyak dan ini sangat membantu. Dan ini perlu dipahamkan ke teman-teman peternak, tapi insyaallah peternak yang memahami siklus akan tahu bulan-bulan mana harga telur. Hari ini masih baik dibandingkan tahun kemarin," ungkapnya.

Pada momen bulan Maulid nanti harga telur ayam bisa merangkak naik dan puncaknya di bulan Rajab serta bulan puasa harga telur kembali naik.

"Seharusnya peternak itu melihatnya bukan dari neraca harian, tapi bisa pakai neraca bulanan hingga tahunan. Saat harga baik yang sampai selisih 3000 sampai 5000 dari biaya produksi sebenarnya bisa menutup kondisi seperti saat ini," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Irqam
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya