MADIUN - Pemerintah Kabupaten Madiun lewat Dinas Pertanian dan Peternakan gelar sosialisasikan kepada petani tembakau di Desa Ngale Kabupaten Madiun, Rabu (13/10/2021).
Sosialisasi tersebut digelar untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) terhadap para petani tembakau, terkait pemasaran hasil panen diera digital.
Dalam sosialisasi tersebut Pemerintah Kabupaten Madiun mendatangkan Ahmad Herlyasa Sosro, selaku pembicara dari PT Tani Jaya Mitra Indonesia untuk wilayah Jatim sebagai narasumber.
"Kami berharap dengan penyuluhan kali ini, petani bisa bersaing dan dapat memonitor harga di tingkat pasaran dan dapat mengecek naik turunnya harga tembakau. Narsum Serta memberikan bagaimana cara bisa menghasilkan tembakau yang berkualitas baik," terang Ahmad Herlyasa.
Dikatakannya pula, sosialisasi untuk meningkatkan nilai tawar dengan cara meningkatkan SDM-nya petani. Apalagi dijaman era digital, petani harus melek jaman.
"Kalau tidak mengikuti perkembangan jaman, petani akan mengalami tingkat kemiskinan. Untuk itu petani harus selalu mengikuti program-program dari pemerintah dan aktif membuka Media Sosial terkait tembakau, supaya dapat hidup sejahtera," tutur Ahmad.
Pengembalian cukai rokok merupakan salah satu pemasukan buat negara, dengan membayar Cukai sesuai ketentuan berarti ikut memberikan kontribusi bagi negara dan masyarakat. Karena sebagian dananya akan diberikan kepada masyarakat.
Untuk itu pemerintah mengajak masyarakat untuk menggempur rokok ilegal (tanpa cukai). Dan selalu menjaga kesehatan dengan menjauhi minuman keras, narkoba, dan rokok ilegal.
Terkait Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) yang penggunaanya untuk bidang kesehatan 25 persen.
Sedangkan untuk kualitas bahan baku senilai 15 persen dan penindakan hukum barang kena cukai ilegal 25 persen. Untuk itu diperlukan produksi dan kualitas tembakau baik, supaya dapat mendapatkan besaran dana hasil pengembalian cukai yang signifikan. (Ery Pramudya) ADV
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Prabasonta |
| Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi