SUARA INDONESIA

Puluhan Ikan Gurame Mati Akibat Serangan Bakteri Streptococcus Sp

Prabasonta - 19 October 2021 | 14:10 - Dibaca 1.96k kali
Peristiwa Daerah Puluhan Ikan Gurame Mati Akibat Serangan Bakteri Streptococcus Sp
Fendy salah pembudidaya ikan gurame yang berada di Dukuh Toro, Desa Nguntoronadi, Kabupaten Magetan saat menunjukkan bakteri Streptococcus Sp.

Magetan - Pembubidaya ikan gurame di Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur merugi akibat puluhan ikan gurame di kolam milik mereka mati terkena serangan bakteri Streptococcus Sp.

Serangan bakteri tersebut, membuat ikan tak bisa bertahan lama untuk hidup.

Sementara itu, bakteri Streptococcus sp, menyerang pada bagian perut ikan yang akhirnya perutnya mengalami bengkak, kedua mata ikan menonjol keluar, opercula, dasar sirip, dan juga permukaan tubuh, kulit berwarna kehitaman, ikan kejang atau berputar, nafsu makan menurun, tubuhnya melemah, pertumbuhan ikan menjadi lambat, dan pergerakannya tidak terarah.

Dan untuk kerusakan internal yang terjadi pada bagian dalam tubuh Ika gurame, biasanya terjadi pada bagian hati, ginjal, limpa, dan usus, serta terdapat cairan pada rongga perut, sehingga ikan dalam jangka waktu tiga hari hari langsung mati mengambang dikolam.

Fendy salah seorang petani ikan mengatakan, dalam 7 hari ini, puluhan ikan gurame yang berada kolam miliknya mati.

"Ikan terkena serangan bakteri Streptococcus Sp, yang menjadi faktor utama matinya puluhan ikan dikolam," katanya.

Dari penuturan Fendy, Serangan bakteri tersebut, akibat ia terlambat mengganti air di kolam ikan, sehingga air menjadi keruh dan bakteri Streptococcus Sp, langsung dengan mudah menyerang ikan guramenya.

"Sudah sekitar 7 hari lebih, bakteri Streptococcus Sp, menyerang pada ikan gurame saya, sehingga puluhan ikan gurame banyak yang mati, saya memang terlambat mengganti air di kolam ikan milik saya dibelakang rumah, ya akhirnya virus tersebut menyerang ikan gurame saya " tutur Fendy.

Serangan bakteri Streptococcus Sp, terjadi disaat ikan gurame berumur 8 bulan. Meski sudah diberikan obat untuk menanggulangi bakteri tersebut, namun hingga saat ini, bakteri Streptococcus Sp belum juga teratasi. Selain itu, akibat serangan bakteri Streptococcus Sp, menyebabkan Fendy mengalami kerugian jutaan rupiah. ( Yoni )

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Prabasonta
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya