SUARA INDONESIA

Jalur Alternatif Penghubung Antar Kabupaten Ditanami Pisang Akibat Berlubang Dan Banyak Memakan Korban

Prabasonta - 18 November 2021 | 14:11 - Dibaca 1.05k kali
Peristiwa Daerah Jalur Alternatif Penghubung Antar Kabupaten Ditanami Pisang Akibat Berlubang Dan Banyak Memakan Korban
Warga tanami pohon pisang ditengah jalur alternatif penghubung 3 kabupaten, tepatnya di Desa Nguntoronadi, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan akibat berlubang dan terendam air, sehingga sering terjadi Laka lantas. ( Foto: Yoni/ SuaraIndonesia )

MAGETAN- Merasa jengkel dan kurangnya perhatian dari instansi terkait, warga di Desa Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan, menanam pohon pisang ditengah jalan, akibat jalur alternatif penghubung Kabupaten Magetan, Madiun dan Ponorogo berlubang dengan kedalam sekitar 15 centimeter.

Bahkan di jalur tersebut, juga sering terendam banjir saat intensitas hujan tinggi yang melanda wilayah tersebut. Dampaknya, banyak anak sekolah maupun pengguna jalan yang melintas di jalur tersebut mengalami kecelakaan akibat tak bisa menghindari lubang karena tertutup air.

Pengerjaan proyek saluran irigasi di sepanjang jalur Desa Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan belum terselesaikan juga, akibatnya jalur aliran air sepanjang 1 kilometer terputus dan airnya meluap ke jalan penghubung antara Kabupaten Magetan, Madiun Dan Kabupaten Ponorogo.

Seperti diketahui, jalur tersebut termasuk jalur vital, meski masuk dalam katagori jalur alternatif penghubung 3 kabupaten. Dampak pengerjaan proyek yang tak kunjung usai tersebut, juga berakibat jalan berlubang sedalam 15 centimeter dengan panjang 1 meter.

Bahkan sudah banyak korban yang berjatuhan akibat menghindari lubang yang menganga ditengah jalan tersebut.

Tidak hanya pengguna jalan umum, namun korban juga dari kalangan anak sekolah, parahnya lagi, ada kejadian saat pengguna jalan yang terjatuh hingga 4 jam lebih tanpa ada yang menolong, karena insiden terjadi pada jam 02.30 wib, sementara warga baru mengetahui dan menolong di pagi harinya.

"Warga disini sudah merasa geram dan resah, dengan adanya jalan yang berlubang ditengah jalan, karena sudah banyak pengguna jalan yang menjadi korban, akibat menghindari jalan berlubang tersebut, bahkan tadi pagi ada pengguna jalan tergeletak dipinggir jalan dengan kondisi tanda sadarkan diri, terjatuh dari motornya, " ujar Fendy, warga setempat.

Proyek yang terletak di pinggir jalan tersebut, baru dikerjakan sepanjang 600 meter, padahal dari tempat pembuangan air saluran irigasi sampai ke sungai terdekat masih kurang 400 meter, namun sampai saat ini masih belum dirampungkan.

Untuk menghindari korban kecelakaan yang lebih banyak lagi, maka warga menanam pohon pisang ditengah jalan.

"Sudah banyak korban berjatuhan di jalan sini, akibat menghindari jalan yang berlubang, akhirnya warga menanam pohon pisang ditengah jalan, selain untuk peringatan juga sebagai bentuk rasa geram dan keresahan kami dan dari instansi terkait agar cepat merampungkan proyek pengerjaan saluran irigasi tersebut," lanjut Fendy.

Baik warga maupun pengguna jalan, berharap, agar pihak terkait segera bergerak cepat untuk menyelesaikan pengerjaan proyek saluran irigasi tersebut, agar tidak banyak korban berjatuhan dampak. Terlebih jalur tersebut, merupakan alternatif utama penghubung 3 kabupaten. ( Yoni )

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Prabasonta
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya