SUARA INDONESIA

Pemuda Madiun Sukses Beternak Unggas Dengan Omset Rp 100 Juta Tiap Bulan

Magang - 24 November 2021 | 09:11 - Dibaca 1.24k kali
Peristiwa Daerah Pemuda Madiun Sukses Beternak Unggas Dengan Omset Rp 100 Juta Tiap Bulan
Pemuda asal Madiun sukses beternak unggas yang meraup 100 juta tiap bulannya. ( Foto: Yoni/SuaraIndonesia.co.id )

MADIUN - Seorang pemuda warga Desa Pucanganom, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun sukses mengembangbiakkan unggas hias yang berasal dari berbagai negara. 

Unggas yang dikembangbiakan tersebut memiliki warna yang sangat cantik dan eksotis. Dari usaha yang ditekuni tersebut, dalam satu bulan ia dapat meraup omzet hingga seratus juta rupiah. 

Ali Muktim pemuda berusia 22 tahun warga Desa Pucanganom, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun dengan ketekunannya, kini dirinya sukses mengembang biakkan berbagai macam unggas hias dirumahnya. 

Ketertarikannya pada unggas dimulai tahun 2015 lalu, saat itu Ali Muktim melihat gambar unggas hias berupa ayam jenis silver peaseant dari salah satu temannya yang berada diluar negeri. 

Karena ketertarikannya, lantas Ali memutuskan untuk mengimpornya dengan harga Rp 25 juta untuk satu pasang indukan. 

Setelah berhasil mengembang biakkan, kemudian anakan ayam silver peaseant dijual. Hasil penjualan tersebut, ia gunakan untuk membeli indukan unggas hias yang lain hingga akhirnya berkembang pesat dalam kurun waktu 6 tahun terakhir ini. 

Ada beberapa spesies unggas hias yang saat ini dikembangkan, diantaranya Silver Peaseant, Lady Amhers, Golden Peaseant, Reeves Peaseant, Khalij Peaseant, Burung Onta, dan Bebek Carolina. Dan unggas tersebut ia impor langsung dari negara Cina, India, Thailand, dan Vietnam. 

"Semua unggas yang saya kembangbiakkan memiliki warna yang begitu cantik dan eksotis serta memiliki harga yang cukup menjanjikan, setiap pasang indukan saya jual mulai harga Rp 5 juta hingga Rp 35 juta. Tergantung jenis unggas, dan peminatnya pun mulai kalangan pengusaha hingga kalangan pejabat," tutur Ali Muktim. 

Sementara itu, menurutnya mengembangbiakan unggas hias bukanlah pekerjaan yang mudah, karena harus memiliki kesabaran dan ketekunan. Terlebih masa reproduksi unggas hias terbilang cukup lama, yakni satu kali dalam setahun. 

Dengan memanfaatkan media sosial untuk pemasaran, kini peminat unggas hiasnya telah merambah ke daerah di luar pulau Jawa. mulai dari pulau Sumatera, Kalimantan, Bali hingga Sulawesi. Bahkan dalam satu bulan Ali dapat menjual 5 hingga 10 unggas hias berbagai jenis, dengan omzet Rp 100 juta. ( Yoni )

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Magang
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV