JEMBER - Meski sudah dilakukan pembenahan dan didatangkan alat canggih, pengurusan E-KTP di Kabupaten Jember, Jawa Timur, dinilai masih ruwet dan lambat.
Seperti yang dialami oleh Imam, warga Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Dirinya mengaku bingung, dengan mekanisme yang diterapkan oleh Dispenduk Jember. Meski datang jauh dari Sumberjambe harus pulang dengan tangan hampa.
"Saya datang ke Dispenduk Jember membawa surat keterangan hilang. Disuruh daftar online. Anehnya, petugasnya bilang tidak menjamin, karena lebih prioritaskan yang darurat dan terdampak bencana," papar Imam, menjelaskan, Senin (20/12/2021).
Imam juga mengaku heran, dirinya juga sudah memberitahukan kalau mendesak dan sangat butuh. Karena semua dokumennya bersama dompet hilang dan butuh segera diurus.
"Saya juga warga Jember. Apa harus nunggu kena bencana dulu baru dapat prioritas. Tolong lah, kita juga masyarakat Jember yang juga punya hak sama. Sementara pengurusan apapun wajib melampirkan KTP," ungkapnya.
Imam berharap, Bupati Jember bisa melalukan evaluasi terkait pelayanan Dispenduk Jember, karena Adminduk adalah kebutuhan fiskal.
"Dispenduk perlu dievaluasi, ini sudah hampir satu minggu belum selesai. Ini pelayanan publik. Kalau dibandingkan Banyuwangi, pelayanan Adminduk Jember masih terkesan ruwet dan lambat" harapnya.
Sementara saat wartawan mendatangi pihak Dispenduk Jember, salah seorang petugas memberikan jawaban yang sama.
"Kami hanya melayani yang terdampak bencana atau sangat butuh, karena blanko menipis," sebutnya.
Kata dia, semua harus melalui prosedur mengajukan lewat nomor centre yang sudah disiapkan.
"Tapi kami tidak menjamin. Karena blanko menipis. Jangan wawancara saya pak, langsung ke pimpinan atau Bu Santi pak. Maklumi pak, beliau juga merangkap di Dinas Sosial," ucapnya.
Sementara Plt. Kadispenduk Jember, Dwi Susanti saat dihubungi Suaraindonesia.co.id belum ada tanggapan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Redaksi |
| Editor | : Yuni Amalia |
Komentar & Reaksi