SUARA INDONESIA

Pemkot Madiun akan Tempuh Jalur Perdata Akibat Pengadaan Ribuan Laptop dengan Anggaran Puluhan Milyard Tak Sesuai Spesifikasi

Prabasonta - 04 January 2022 | 17:01 - Dibaca 1.44k kali
Peristiwa Daerah Pemkot Madiun akan Tempuh Jalur Perdata Akibat Pengadaan Ribuan Laptop dengan Anggaran Puluhan Milyard Tak Sesuai Spesifikasi
Ribuan laptop untuk pengadaan murid Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Kota Madiun yang tak sesuai spesifikasi pemesanan dari Pemkot Madiun. ( Foto; Yoni/SuaraIndonesia.co.id )

MADIUN- Sebanyak 4.880 laptop yang dipesan oleh pemerintah Kota Madiun dengan nilai sekitar 35 milyar 721 juta rupiah, telah tiba di dinas pendidikan kota setempat.

Ironisnya, setelah dilakukan cek spesifikasi oleh tim pemeriksa dari Politeknik Negeri Madiun, ternyata ribuan laptop tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi yang dipesan saat awal kontrak.

Ribuan laptop yang dipesan Pemkot Madiun tersebut, sedianya diperuntukkan bagi murid SD kelas 5 serta murid SMP kelas 8 dari PT Pins Indonesia, spesifikasi yang diminta Pemkot Madiun adalah laptop dengan ddr4, namun setelah barang tiba, ternyata spesifikasi diluar yang diinginkan, yakni yang datang adalah ddr3.

Akibat ketidak sesuaian spesifikasi tersebut, maka Pemkot Madiun akan mengembalikan seluruh laptop yang telah tiba dan secara tegas memutus kontrak pengadaan laptop.

Tak sampai disitu, Pemkot Madiun juga bakal menggugat secara perdata pada Pt. Pins Indonesia, karena pemkot madiun selaku pemesan merasa dirugikan secara immaterial.

"Saya sebagai walikota Madiun, merasa kecewa dengan rekanan pengadaan laptop ( PT Pins Indonesia ), karena laptop yang dipesan spesifikasinya lebih rendah, yang awal pemesanan ddr4, ternyata setelah datang dan dicek tim ahli dari Poltek Negeri Madiun, spesifikasi berbeda ( ddr3 ), karena merasa dirugikan secara immaterial, saya sebagai Walikota Madiun, akan menggugat secara perdata," tutur Wali Kota Madiun, Haji Maidi. 

Sementara itu, pihak Pemkot Madiun, sebelumnya telah memberikan kelonggaran waktu pada pihak penyedia pengadaan barang untuk memenuhi kekurangan spesifikasi tersebut, namun hingga masa kontrak habis ternyata permintaan tersebut tidak terpenuhi.

Untuk diketahui bahwa pengadaan laptop tersebut, merupakan gelombang yang kedua, setelah sebelumnya pada APBD tahun 2020 lalu, Pemkot Madiun telah melakukan pengadaan laptop sebanyak 5.425 unit, dari jumlah tersebut, semuanya sudah terealisasi dan telah dibagikan kepada para murid. ( Yoni )

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Prabasonta
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya