SUARA INDONESIA

Fenomena Waterspout di Selat Bali, Begini Penjelasan BMKG Banyuwangi

Muhammad Nurul Yaqin - 12 January 2022 | 15:01 - Dibaca 850 kali
Peristiwa Daerah Fenomena Waterspout di Selat Bali, Begini Penjelasan BMKG Banyuwangi
Prakirawan BMKG Banyuwangi, Dita Purnamasari menjelaskan fenomena waterspout. (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI- Fenomena alam mirip puting beliung terjadi di Selat Bali, Selasa (11/1/2021). Fenomena tersebut terpantau sekitar pukul 12.30 WIB dan diabadikan hingga viral di media sosial.

Menurut analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Banyuwangi, fenomena alam yang terjadi di Selat Bali merupakan fenomena waterspout.

Fenomena waterspout terbentuk dari awan cumulonimbus atau biasa disebut awan Cb. Awan ini biasanya mendung gelap yang mengandung banyak air dan petir.

"Jadi dinamakan fenomena waterspout karena terjadi di permukaan air. Sementara kalau di darat namanya puting beliung," terang Prakirawan BMKG Banyuwangi, Dita Purnamasari, Rabu (12/1/2022).

Dita menerangkan, ciri-ciri atau karakteristik waterspout biasanya terjadi bersifat lokal, dalam periode waktu yang singkat. Umumnya antara 5-10 menit.

"Fenomena ini tidak bisa diprediksi dan jarang terjadi, karena memang di bulan Januari-Februari 2022 ini merupakan puncak musim penghujan," ucap Dita.

Pihaknya mengimbau, agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca buruk di puncak musim penghujan ini.

"Dikarenakan puncak musim hujan terjadi peningkatan curah hujan, waspada juga terhadap peningkatan kecepatan angin hingga petir," ujarnya.

BMKG juga membeberkan perkiraan cuaca beberapa hari kedepan. "Cuaca masih sama, berpotensi hujan ringan hingga sedang, terjadi di siang hingga sore hari," tutupnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV