SUARA INDONESIA

Kebakaran Pasar Galekan, DPRD Banyuwangi Desak Pemkab Perhatikan Nasib Pedagang

Muhammad Nurul Yaqin - 19 January 2022 | 15:01 - Dibaca 1.33k kali
Peristiwa Daerah Kebakaran Pasar Galekan, DPRD Banyuwangi Desak Pemkab Perhatikan Nasib Pedagang
Ketua Komisi II DPRD Banyuwangi Mafrochatin Ni'mah bersama tim saat meninjau kondisi Pasar Galekan pasca kebakaran, Rabu (19/1/2022). (Istimewa).

BANYUWANGI- Kebakaran Pasar Galekan, Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Sabtu (15/1/2022) kemarin, mendapat perhatian dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuwangi.

Ketua Komisi II DPRD Banyuwangi Mafrochatin Ni'mah mendesak agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) memperhatikan nasib para pedagang dampak kebakaran pasar.

Sebagaimana diberitakan, kebakaran hebat di Pasar Galekan Banyuwangi telah menghanguskan sekitar 140 lapak pedagang, dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 33 miliar.

"Wajib ada perhatian dari pemerintah daerah. Karena nilai kerugian yang dialami pedagang cukup besar, apalagi sebagian besar modal mereka dari pinjaman bank," kata Politisi PKB ini saat melakukan peninjauan, Rabu (19/1/2022).

Ni'mah menyampaikan, kebakaran yang menimpa Pasar Galekan memberikan duka besar bagi para pedagang. Aktivitas perekonomian mereka terganggu, belum lagi harus memikirkan pinjaman modal.

"Kami mendorong agar Pemda memberi perhatian serius. Diantaranya mempercepat rehabilitasi Pasar Galekan agar ada kepastian kelanjutan usaha para pedagang," tegasnya.

Pihaknya berencana akan memanggil OPD terkait untuk menggelar rapat dengar pendapat, guna mencari solusi terbaik bagi pedagang korban kebakaran. "Nanti kita panggil agar pedagang segera dapat beraktifitas kembali," katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Kadinsos PPKB), Henik Setyorini menyampaikan, Pemkab berencana melakukan relokasi agar pedagang bisa lanjut berjualan.

Kata Henik, rencana relokasi ini pihaknya menyiapkan beberapa pilihan. Opsi pertama menggunakan lahan di sisi utara pasar yang baru terbakar. Opsi kedua memanfaatkan lahan milik Perhutani. Selain itu Pemkab juga memikirkan rencana renovasi pasar yang merupakan aset pemerintah desa tersebut.

"Rencana relokasi itu memang ada, namun sejauh ini masih dalam pembahasan dengan instansi terkait, seperti BPBD, PU, dan lainnya, karena ini menyangkut anggaran dan sebagainya," ucap Henik.

Menurutnya, musibah kebakaran Pasar Galekan itu masuk kategori bencana. Sehingga penanganan kebencanaan seperti bantuan logistik, langsung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Dinsos PPKB, kata Henik, dalam hal ini menyiapkan bantuan tenaga dari TAGANA dan dapur umum di lokasi kebakaran. "Kalau finansial sementara nggak ada, karena memang tidak ada anggaran untuk itu," terangnya.

Sementara menurut Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mujito, bantuan sosial untuk korban bencana kebakaran Pasar Galekan Bajulmati akan disalurkan oleh Dinas Sosial. 

Hal itu, kata Mujito, dihasilkan dari rapat yang sudah dilakukan kemarin bersama dengan BPBD, PU dan Dinas Sosial PPKB terkait penanganan pasca bencana kebakaran Pasar Bajulmati.

"Kemarin sudah dirapatkan, bahwa bantuan sosial itu nantinya yang menyalurkan adalah Dinas Sosial, namun masih menunggu validasi data korban by name by address. Karena yang memiliki data realnya adalah pihak desa," pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : M Ainul Yaqin

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya