MUKOMUKO- Buaya sepanjang 4 meter sering muncul dan menampakan diri di sungai selagan, Kecamatan Kota Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
Kemunculan dan penampakan binatang hidup di dua alam itu, ditemukan di aliran sungai selagan daerah setempat.
Kemunculannya, sering terlihat oleh warga desa Tanah Harapan, Desa Tanah Rekah dan warga Desa Pondok batu.
Dari kejadian itu, membuat warga disekitar sungai selagan di daerah itu khawatir.
Mengingat aliran sungai selagan itu biasa dipakai sebagian warga untuk aktivitas mengeluarkan hasil perkebunan mereka menggunakan perahu dan memancing ikan.
Seperti yang diceritakan salah seorang warga Desa Tanah Harapan, Dadix (40), ia mengaku sering melihat kemunculan buaya di aliran sungai itu.
"Memang sering muncul, hampir tiap hari warga melihat buaya muncul di sungai ini. Tadi saya mau mancing, kemudian melihat buaya itu ditengah sungai berenang menuju ke tepi. Kalau dilihat dari besarnya, ada sekitar empat meter," kata Dadix kepada suaraindonesia.co.id, pada Minggu (20/2/2022) usai ia melihat kemuculan buaya tersebut.
Senada dengan Dadix. Warga Desa Tanah Rekah, Rahimudin (34) juga mengaku sering melihat kemunculan buaya di sungai selagan itu. Bahkan ia mengira buaya disungai selagan tersebut lebih dari tiga ekor.
"Sangat sering kami melihat kemunculan buaya disini, karna saya hampir setiap hari beraktivitas mengangkut buah sawit menggunakan perahu. Saya mengira buaya di sungai ini mungkin lebih dari tiga ekor, karna hampir setiap hari warga melihan kemunculannya," jelas pria yang kerap disapa Baim itu.
Ditambakan Baim, seringnya penampakan dan kemunculan buaya di sungai selagan di daerah itu, membuat khawatir masyarakat sekitar. Karena sungai tersebut merupakan bagian dari urat nadi perekonomian sebagian warga sekitar sungai.
"Karena sering muncul, kami sangat khawatir, karena banyak sekali warga masyarakat yang beraktivitas di sungai ini, seperti mancing, cari lokan dan mengeluarkan hasil perkebunan melalui sungai ini," katanya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Robianto |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi