SUARA INDONESIA

Harga Kedelai Melonjak, Pengusaha Tahu di Tuban Kelimpungan

Irqam - 21 February 2022 | 16:02 - Dibaca 1.88k kali
Peristiwa Daerah Harga Kedelai Melonjak, Pengusaha Tahu di Tuban Kelimpungan
Kegiatan produksi tahu di Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang, Tuban, (Foto: Irqam/suaraindonesia.co.id).

TUBAN - Melonjaknya harga impor kedelai membuat pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Tuban, Jawa Timur kelimpungan. Pengusaha terpaksa mengurangi jumlah produksi agar tetap bisa bertahan dan tidak merugi.

Seperti yang dialami Wardam (74), pengusaha tahu di daerah Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang, Tuban. Ia mengaku kondisi tersebut menjadi pukulan telak bagi pengusaha tahu di Tuban.

"Naiknya kedelai ini menjadikan beban buat kami sebagai pengusaha tahu. Mau tidak mau kita juga harus mengurangi ketebalan tahu," kata Wardam kepada suaraindonesia.co.id, Senin (21/2/2022).

Wardam menyatakan sebelumnya harga normal kedelai di Tuban Rp 7.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 11.000 per kilogram.

Hal itu, membuat Wardam harus memutar otak dengan mengurangi produksinya yang biasanya 3 kwintal per hari, kini hanya mampu produksi 1,5 kwintal kedelai.

"Harga tahu juga kita naikkan dari 20 ribu per cetakan, kini jadi 27 ribu per cetakan. Otomatis pesanan tahu saat ini juga sepi dipasaran. Bicara untung tidak untungnya semenjak harga kedelai naik, yang penting bisa buat makan," tambahnya.

Tak hanya tidak dapat keuntungan, lanjut Wardam, terpaksa merumahkan 4 pekerja untuk bisa tetap menjaga eksistensi usaha tahu yang diberi nama UD Barokah.

"Sebelum kedelai naik ada 6 pekerja, tapi sekarang tinggal 2 pekerja. Karena sudah tidak sanggup lagi mengajinya," ungkapnya.

Wardam pun berharap ada kebijakan yang memihak kepada pengusaha tahu agar tetap terus bisa produksi.

"Kalau bisa seharusnya ada subsidi kedelai dari pemerintah untuk pengusaha tahu," tandasnya

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Irqam
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya