JEMBER- Masyarakat rupanya masih harus kembali bersabar, untuk merasakan hasil proyek perbaikan jalan yang tengah digencarkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember.
Pasalnya problematika pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dan aspal, diduga menjadi penyebab utama terhambatnya penyelesaian proyek tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Bupati Jember Hendy Siswanto, saat memantau pengerjaan ruas jalan di Kecamatan Jelbuk, Kamis (7/4/2022).
"Katanya ada pembatasan solar dan aspal, saya kira tidak lah," ungkapnya.
Hendy menilai, kalaupun hal tersebut menjadi kendala, seharusnya kontraktor mampu menentukan alternatif lain, untuk menghindari keterlambatan perbaikan jalan.
Bupati juga menyarankan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk percepatan proyek tersebut, diantaranya menambah pekerja, memastikan asphalt mixing plant (AMP) untuk hot mix dan mencari AMP di tempat lain.
"Harus ada alternatif, agar tidak terlambat," ujarnya.
Tak hanya itu, dirinya pun meminta, agar realisasi saluran air di sisi kiri dan kanan jalan dapat dikebut, sehingga saat hujan turun tidak ada tanah yang masuk dan tercampur dengan aspal.
Perlu diketaui, Pemkab Jember menargetkan, 60 persen program multiyears tersebut dapat dituntaskan pada akhir Bulan Ramdan.
"Ini tinggal berapa hari, semoga saja cuaca bagus. Karena bisa dikebut sekitar tiga sampai empat persen," tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi