JOMBANG - Setelah menunggu lama akhirnya Jembatan Ploso baru diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Dalam peresmian tersebut, dirinya didampingi anggota DPR RI Komisi V Sadarestuwati dan Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab di Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (8/4/2022).
Presmian pembangunan jembatan ploso memang sangat dinantikan oleh masyarakat Jombang.
Perlu diketahui secara konstruksi, jembatan Ploso berbentuk fly-over (jalan layang) bercabang seperti huruf Y, dengan total panjang 1,27 kilometer.
Struktur jembatan terdiri dari 4 abutmen dengan jumlah pilar 13 pier dan lebar lajur 7 meter, dilengkapi sistem drainase untuk mengantisipasi terjadinya genangan saat turun hujan.
Jembatan ploso dibangun sekitar 500 meter dari jembatan eksisting, untuk mengurangi beban lalu lintasnya dengan dua lajur fungsional.
Kehadiran jembatan baru tersebut dinilai sangat penting untuk konektivitas antar-kawasan karena akan mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari 3 arah.
Yakni dari dan menuju jalan raya Gedeg-Ploso arah Mojokerto, jalan Babat-Jombang arah Lamongan dan jalan Jombang-Ploso arah jalan tol trans Jawa yang ada di gerbang tol Jombang.
Peresmian jembatan Ploso ini diawali ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penekanan tombol secara bersama oleh Menteri PUPR RI), Basuki Hadimuljono, Anggota DPR RI Komisi V, Sadarestuwati dan Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab.
"Jembatan Ploso baru ini, diharapkan mampu mengurai kemacetan di tengah arus mudik lebaran 2022.Di mana jembatan lama di sebelah Utara itu kondisinya bergetar. Apalagi kalau macet," tutur Basuki Hadimuljono.
"Dari kami ini bisa bertahan 50 tahun. Ini didesain untuk mudik. Jadi memang jembatan ini didesain untuk melayani mudik. Lebih mengurai kemacetan disini," jelasnya.
Dirinya juga membeberkan 3 tujuan dan syarat aman bertransportasi.
"Orang bertransportasi itu punya 3 tujuan. Ingin lebih aman, lebih cepat, dan lebih murah. Nah, dari ini ada 3 juga syaratnya. Prasarana yang bagus, regulasi yang bagus, perilaku pengguna bagus," bebernya.
Seperti aspek regulasi misalnya, jembatan tersebut tidak boleh menjadi tempat jualan ataupun tempat hiburan (swafoto).
Sementara dalam aspek perilaku pengguna yakni, pabila pengendara ugal-ugalan akan terjadi peningkatan resiko kecelakaan di jembatan ini nantinya.
Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi V, Sadarestuwati meminta Pemkab Jombang untuk menambahkan tiang lampu dan mampu difungsikan sebagaimana mestinya.
"Jembatan Ploso ini tidak boleh untuk rekreasi apalagi pacaran," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Jombang Mundjidah Wahab berharap dengan tersedianya infrastruktur jembatan, dapat meningkatkan kemudahan aksesibilitas bagi masyarakat dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pembangunan Kabupaten Jombang maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Jombang.
"Semoga memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi masyarakat kita," tandasnya. (Gono/Will)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi