TUBAN - Berdirinya minimarket Indomaret di Desa Remen, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, ditolak warga sekitar.
Selain itu, bangunan minimarket itu diduga berdiri di lahan milik keluarga anggota polisi.
Informasi yang dihimpun, lahan milik keluarga anggota polisi itu dengan sistem sewa selama 15 tahun untuk ditempati bangunan minimarket waralaba.
Namun keberadaan minimarket tersebut ditolak warga sekitar. Pasalnya, warga khawatir minimarket itu akan mengancam kelangsungan usaha toko tradisional.
Warga menyesalkan kebijakan pemerintah yang tidak memberikan pembatasan terhadap izin minimarket. Sebab, lokasi berdirinya minimarket justru tak jauh dari toko tradisional milik warga.
"Kalau terus dibiarkan toko tradisional milik warga akan ini mati perlahan-lahan," ujar warga yang enggan disebut namanya, Rabu (18/5/2022) kemarin.
Sementara itu, Kapolsek Jenu AKP Gunawan Wibisono tidak menampik jika minimarket itu dibangun diatas lahan milik keluarga anggota polisi.
"Informasinya demikian, (milik anggota keluarga anggota polisi, Red). Kemudian ada warga yang menolak," kata AKP Gunawan.
Dengan adanya penolakan warga atas berdirinya minimarket, lanjut Gunawan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi.
"Warga mengaku dengan adanya Indomaret penghasilan toko tradisional berkurang. Tapi kita akan duduk bersama, untuk mencari solusi terbaik," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan warga di Desa Remen, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, menolak berdirinya minimarket Indomaret, Rabu (18/5/2022) malam.
Warga khawatir keberadaan minimarket itu akan mengancam kelangsungan usaha toko tradisional.
Penolakan warga dilakukan dengan cara aksi membawa tumpeng dan doa bersama agar minimarket segera ditutup. Selain itu, warga juga membentangkan spanduk bertuliskan protes.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Irqam |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi