JOMBANG - Sebanyak 477 calon jemaah haji tahun 2022 dipastikan berangkat ke tanah suci. Dimana selama pandemi selama 2 tahun jemaah haji dikabupaten Jombang tidak bisa melakukan ibadah haji ke tanah suci karena pandemi covid 19.
Ditemui diruang kerjanya, Kasi Haji Kementerian Agama (Kemenag) Jombang Moh. Salim Basawat menjelaskan, untuk calon jemaah haji tahun ini kabupaten Jombang mendapatkan Kouta sebanyak 506 kuota jemaah haji .
"Iya ada 477 orang yang dipastikan berangkat ke Tanah Suci. Mereka berasal dari 7 KBIH yang ada di Jombang," terangnya.
Salim menambahkan, sebanyak 29 orang sisanya mengundurkan diri, ya karena mereka ingin berangkat tahun depan.
"Gabung dengan istri atau gabung dengan suaminya. Ini tidak mencabut, hanya menunda keberangkatan ditahun depan," tambahnya.
Menurutnya, calon jamaah haji yang berangkat tahun ini seharusnya berangkat pada 2020 lalu dan semua calon jemaah haji di Jombang tidak ada yang mengundurkan diri.
"Kalau mereka yang orang tuanya meninggal, diganti dengan anaknya," katanya.
Diketahu, dari 477 CJH, ada 465 orang yang melakukan pelunasan biaya haji sebesar Rp12.142.938.
Adapun biaya untuk pergi haji tahun ini sebesar Rp37.577.602. Pembayaran di bank disebutkan akan ditutup pad 15.00 WIB.
"Kami sudah mengarahkan seluruh komponen Kemenag maupun KBIH, masing-masing kecamatan untuk menyisir mereka yang berangkat tahun ini. Kemungkinan kecil kami meninggalkan mereka itu," tambahnya.
Rencananya keberangkatan calon jemaah haji secara nasional pada 3 Juni untuk gelombang pertama.
Sedangkan untuk gelombang kedua pada 4 Juli.Untuk Jombang jadwalnya masih menunggu petunjuk dari Jawa Timur.
Terkait calon jemaah haji yang melebihi usia 65 tahun dan belum bisa berangkat pada tahun ini, mereka tidak perlu khawatir lantaran tetap akan diberangkatkan ke Tanah Suci tahun berikutnya.
"Karena pembatasan usia ini berlaku pada tahun ini saja, karena ini masih ada pandemi covid 19," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi