BEKASI — Beredar video mobil terseret Kereta Api saat masih melaju dengan kecepatan tinggi. Belakangan diketahui lokasi dari video tersebut adalah di sekitar wilayah Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi.
Menurut info yang tersebar di beberapa postingan di Facebook, kejadian mobil terseret kereta api itu terjadi lantaran pengendara mobil tak menghiraukan teriakan warga saat melintas di perlintasan tanpa palang pintu Jl. Yapink Putra, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Waktu kejadian juga diketahui pada hari Selasa (21/06/2022) sekitar pukul 11 siang.
“Mobil tertabrak lalu terseret kereta api dari arah timur sejauh 750 meter sampai kereta berhenti saat memasuki Stasiun Tambun,” ungkap salah satu netizen di postingan Facebook.
Kereta Api Berhenti Sekitar 750 Meter usai menyeret sebuah mobil. Nampak petugas Stasiun Tambun berlari menghampiri Kereta yang telah berhenti. (Foto Istimewa)
Menurut Ahmed salah satu saksi mata yang berada di lokasi, kejadian tersebut melibatkan sebuah mobil dan Kereta Api Eksekutif Argo Sindoro yang melaju kencang dari arah timur menuju Jakarta.
“Kalau jam segini setau saya yang melintas adalah kereta api Argo Sindoro, kereta itu melaju dengan sangat kencang, suara tumburan juga terdengar sampai tempat saya nongkrong di warung yang berjarak sekitar 40 meter dari lokasi kejadian,” tuturnya.
Ahmed berujar jika dirinya melihat dengan jelas kereta api yang melintas didepannya sedang menyeret sebuah mobil.
“Entah ada orang nya atau tidak di dalam mobil itu, tapi yang jelas kalau ada orangnya bisa dipastikan 90% meninggal dunia itu, karena laju kereta sangat kencang dan kondisi mobil yang remuk total,” jelasnya.
Hingga kini, belum ada informasi resmi yang dilontarkan oleh pihak PT. KAI Daop 1 Jakarta maupun pihak kepolisian setempat.
Sementara untuk Kereta Api yang menumbur mobil, menurut informasi yang dihimpun dari Facebook, kini telah melanjutkan perjalanannya hingga Stasiun Gambir di Jakarta. [amb/si]
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Ambang Hari Laksono |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi