JOMBANG - Tragedi maut liga satu di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur juga menimpa warga asal Kabupaten Jombang.
Adalah Mohamad Isyad Arjuna (17) warga Dusun Mernunglor, Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan.
Pelajar salah satu siswa SMK di Jombang ini, dikabarkan ikut serta menyaksikan laga Arema FC dengan Persebaya pada Sabtu ( 01/10/2022).
Isak tangis keluarga pecah, saat mobil ambulan dengan bunyi sirine datang membawa jenazah dari rumah sakit Malang.
Iswandi (46 ) salah seorang Kepala Dusun Mernunglor Desa Sumbernongko menceritakan, sebelum berangkat Mohamad Isyad sempat ketemu malam hari di warung kopi.
Irsyad bercerita kepada dirinya, bersama temannya akan melihat pertandingan sepakbola antara Arema FC melawan Persebaya di stadion Kanjuruhan.
"Pihak dari keluarga menerima kabar, pada pagi harinya dari Polres Jombang, bahwa ada warganya bernama Mohamad Isyad arjuneh meninggal dunia saat menyaksikan pertandingan sepakbola antara Arema FC melawan Persebaya Sabtu malam," ujarnya, Minggu (02/10/2022).
Iswandi tidak menyangka Irsyad akan meninggal, karena sehari harinya dikenal baik dan suka bergaul.
"Bahkan pekerja keras disamping keseharian di sekolah. Ia suka membantu orang tua, dengan mencari kerja sampingan untuk tambahan saku semasa hidupnya almarhum sangat supel dan pekerja keras," tuturnya.
Pernyataan senada juga disampaikan Ragil Teguh Prasetya, teman sekolah kelasnya.Ragil membenarkan, kalau Irsyad perasaan suka bola kalau ada pertandingan sepakbola, terutama Arema FC.
"Apalagi kalau di Kanjuruhan Malang pasti berangkat melihat.terakhir update story di akun istagramnya yaitu tiket Arema FC melawan Persebaya tiket ekonomi dan saat upload waktu H-1 sebelum berangkat," terangnya.
Diakuinya, Irsyad terakhir menghubungi lewat WA pada hari Jumat lalu.
"Kemudian saya dapat info meninggalnya dari group dari kelas saat dengar kabar duka kami merasa kehilangan disamping almarhum supel semoga almarhum diterima disisiNya," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi