BONDOWOSO - Pelaksana Harian Dewan Pimpinan Cabang (PLH DPC) PPP Kabupaten Bondowoso mendukung adanya rencana pemerintah Bondowoso membentuk majelis etik untuk menyikapi persoalan pejabat di birokrasi yang mulai terendus oleh publik.
Sebab, saat ini banter di luar adanya isu salah satu pejabat tinggi di lingkungan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bondowoso yang diduga telah melanggar kode etik, menjadi tim panitia seleksi di Kabupaten lain.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Samsul Hadi Merdeka PLH PPP Bondowoso melalui telepon selulernya, Rabu (18/1/23).
Lebih lanjut, Samsul menyatakan, jika memang sudah terjadi masalah krusial yang berkaitan dengan kedisiplinan, loyalitas, dedikasi, profesionalisme dari seorang pejabat daerah, maka sangat perlu dibentuk komite kode etik.
"Tentunya PPP sebagai partai yang mengusung Bupati dan Wakil Bupati, mendukung sepenuhnya jika ada wacana pembentukan majelis kode etik. Sebab, itu sudah melanggar aturan yang seharus tidak dilakukan oleh pejabat di Bondowoso," Rabu (18/01/2023).
Menurut Samsul, pejabat yang tidak ijin melakukan kunjungan keluar daerah, atau pun menjadi tim pansel tanpa sepengetahuan Bupati, merupakan bentuk pembangkangan. Sehingga, sangat perlu adanya pembentukan majelis kode etik.
"Kalau pejabat itu sudah tidak disiplin, tidak lagi menghormati Bupati dan Wakil Bupati, sudah selayaknya diproses. Itu bentuk pembangkangan kepada Bupati" ujarnya.
Kata Samsul, isu di luar sudah banter mencuat menjadi suara publik terkait adanya. Ketika misalnya ada faktor x di situ melakukan sebuah kesalahan, kedisiplinan dan lain sebagainnya, maka sangat perlu dibentuk majelis etik untuk dilakukan klarifikasi.
Samsul menerangkan, memang selama ini di PPP masih belum ada pembahasan resmi terkait wacana rencana pembentukan majelis kode etik.
Hanya saja dalam waktu dekat Samsul menyatakan akan segera menghadap Bupati untuk membahas adanya wacana pembentukan majelis kode etik itu agar segera terlaksanakan.
"Dalam waktu saya akan menghadap beliau, untuk menyampaikan semuanya," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Bahrullah |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi