SUMENEP- Warga di Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep telah mengalami kelangkaan beras, akibat pelayaran Kalianget-Masalembu ditangguhkan dua pekan terakhir, karena cuaca ekstrem, Kamis (2/3/2023).
Akibatnya, warga setempat mencari bahan pengganti, untuk dijadikan makanan pokok.
Jika sebelumnya beberapa warga memilih singkong, sebagai pengganti beras, namun hal berbeda diutarakan oleh salah seorang warga asal Desa Suka Jeruk, Kecamatan Masalembu Ferdiansyah.
Dirinya mengatakan, warga di desanya akan memilih untuk mengkonsumsi jagung, saat beras mengalami kelangkaan.
"Karena memang warga di sini bertani jagung, jadi kalau beras langka, kita akan makan nasi jagung," ungkapnya kepada suaraindonesia.co.id.
Menurut Ferdi, warga di Masalembu tidak ada yang bertani padi. Sehingga, hal tersebut semakin mempersulit warga untuk mendapatkan beras, selain menunggu pasokan darat.
"Dan juga disini kan tidak ada yang bertani padi, adanya jagung," lanjutnya.
Diketahui, tak hanya beras sejumlah kebutuhan seperti mingak goreng dan gas elpiji juga mengalami kelangkaan di Pulau Masalembu.
Dirinya berharap cuaca segera akan membaik sehingga pelayaran Kalianget-Masalembu kembali beroperasi. Tak hanya itu, menurutnya pemerintah kedepannya juga harus mampu mengantisipasi terjadinya hal serupa.
"Bagaimana caranya, agar bisa mengantisipasi terjadinya kelangkaan beras dan menstabilian harga beras di Masalembu," tandasnya.
Sementara itu, diketahui Pemerintah Provinsi Jawa Timur, melalui KRI Malahayati telah berangkat ke Pulau Masalembu untuk mengirimkan sejumlah bahan pokok, berupa beras, mie instan, gula dan minyak goreng.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi